Sentimen
Positif (80%)
30 Jul 2023 : 06.12
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Mataram

Tokoh Terkait
Muhammad Syarif Bando

Muhammad Syarif Bando

Semua Profesi Membutuhkan Panduan Pustakawan

30 Jul 2023 : 06.12 Views 2

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

Semua Profesi Membutuhkan Panduan Pustakawan

Krjogja.com - MATARAM - Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) menyelenggarakan Rapat Kerja Pusat XXIV dan Seminar Ilmiah Nasional Tahun 2023. Kegiatan yang mengangkat tema “Peningkatan Profesionalitas Pustakawan Mencari Solusi Cerdas Pemulihan Ekonomi Berbasis Inklusi Sosial” diselenggarakan di Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada 26-28 Juli 2023.

Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando menyatakan pustakawan adalah pembaca dan pelayan ilmu pengetahuan yang harus terus meng-update pengetahuan masyarakat.

“Salah satu tugas utama pustakawan adalah mengumpulkan ilmu pengetahuan dari seluruh dunia lalu dikemas untuk keperluan orang-orang profesional. Jadi pustakawan ini adalah profesi tertinggi karena seluruh profesi membutuhkan panduan pustakawan,” ujarnya dalam pembukaan acara di Mataram, NTB, pada Kamis (27/7).

Kepala Perpusnas menambahkan, pustakawan harus memiliki kemampuan untuk menjelaskan ilmu pengetahuan pada masa lampau, masa kini, hingga masa mendatang. Kemampuan tersebut berguna untuk menjadi landasan bagi pustakawan dalam mengembangkan koleksi perpustakaannya, untuk koleksi cetak, koleksi digital, koleksi elektronik, maupun materi konten kreator.

Dia menegaskan saat ini, paradigma pengelolaan perpustakaan mengalami perubahan yakni perpustakaan harus menjadi wadah untuk transfer ilmu pengetahuan. Fungsi perpustakaan untuk mengatur koleksi sebesar 10 persen, fungsi perpustakaan untuk memanaj ilmu pengetahuan sebesar 20 persen.

“Dan 70 persen untuk transfer ilmu pengetahuan. Buat apa perpustakaan menghitung jutaan jumlah koleksinya tapi belum tentu ada pengunjungnya?” jelasnya.

Perpustakaan pada masa kini mesti menjangkau masyarakat, bukan masyarakat yang menjangkau perpustakaan. Untuk itu, perpustakaan harus dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses koleksi perpustakaannya, terutama buku. “Tujuannya? Untuk mewujudkan sumber daya manusia unggul, yang mampu berinovasi dan kreatif,” tuturnya.

Dia menegaskan, pustakawan harus mau berbicara mengenai inovasi dan kreativitas. Pasalnya, kekayaan sumber daya alam (SDA) Indonesia belum dieksplorasi dengan optimal. Untuk itu dibutuhkan SDM yang unggul untuk mengelola kekayaan SDA Indonesia menjadi barang jadi yang kompetitif di pasar global.

Menanggapi hal ini, Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah menyatakan NTB memiliki banyak potensi alam mulai dari pertanian, perikanan, kelautan, perkebunan, perdagangan, dan terutama wisata. Kini, kekayaan alam tersebut dikelola dengan industrialisasi.

“Jadi bagaimana supaya hasil alam kita tidak mentah-mentah diekspor, tapi bagaimana kita mengolahnya. step by step dan tentu ini membutuhkan waktu yang panjang,” ungkapnya.

Wagub menambahkan pihaknya berusaha agar desa di NTB mempunyai perpustakaan yang menarik. Salah satunya melalui penerapan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial (TPBIS). Saat ini, sudah ada delapan kabupaten/kota dan 115 desa di NTB yang menerapkan TPBIS.

“Jadi keinginan kami semua desa/kelurahan di NTB ini mempunyai perpustakaan yang menerapkan TPBIS dan menarik, sehingga tujuannya agar anak-anak desa mainnya ke perpustakaan,” urainya.

Menurutnya, di negara maju, perpustakaan bukan hanya tempat membaca tapi menjadi destinasi wisata. Hal ini juga dapat dilihat di Gedung Fasilitas Layanan Perpusnas yang berada di Jakarta. “Banyak yang bisa kita dapat, anak-anak pun sekarang rekreasi ke perpustakaan. Jika ini bisa terjadi di seluruh Indonesia, sampai dengan desa, tentunya luar biasa,” terangnya. (Lmg)

Sentimen: positif (80%)