Muslim Harus Hukum Penghina Alquran
Jurnas.com Jenis Media: News
Supianto | Sabtu, 29/07/2023 20:15 WIB
Sekretaris jendral gerakan perlawanan Libanon Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, menyampaikan siaran pidato dari ibukota Lebanon, Beirut, pada 25 Mei 2019.
JAKARTA, Jurnas.com - Hizbullah Lebanon mengatakan, jika pemerintah negara-negara mayoritas Muslim tidak bertindak melawan negara-negara yang mengizinkan penodaan Alquran, umat Islam harus "menghukum" mereka yang memfasilitasi serangan terhadap kitab suci Islam.
Komentar Pemimpin Kelompok Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah disampaikan dalam sebuah video kepada puluhan ribu orang yang berkumpul di pinggiran selatan Beirut untuk memperingati Asyura, hari kesyahidan cucu Nabi Muhammad, Hussein.
Nasrallah sering menggunakan acara-acara keagamaan untuk mengirim pesan politik kepada para pengikutnya, dan pada Sabtu mengecam insiden baru-baru ini di mana Alquran dibakar atau dinodai pada demonstrasi resmi di Swedia dan Denmark.
Dia mengatakan umat Islam harus memperhatikan hasil pertemuan darurat Organisasi Kerjasama Islam (OKI), yang dijadwalkan berlangsung di Baghdad pada Senin untuk membahas tanggapan organisasi tersebut terhadap pembakaran Alquran.
"Organisasi dan negara-negara anggotanya harus mengirimkan pesan yang tegas, tegas dan tegas kepada pemerintah-pemerintah ini bahwa setiap serangan berulang akan ditanggapi dengan boikot," kata Nasrallah.
Jika tidak, sambung dia, pemuda Muslim harus menghukum para penoda.
Massa yang membawa spanduk dengan slogan-slogan agama di samping bendera Hizbullah, Lebanon dan Palestina, meneriakkan, "Oh, Quran, kami siap melayani Anda; Oh, Hussein, kami siap melayani Anda."
Sumber: Al Arabiya
TAGS : Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah Pembakaran AlquranSentimen: negatif (93.4%)