AKURAT.CO Sikap Ketum Golkar Airlangga Hartarto memberikan bunga kepada Ketua DPP PDIP Puan Maharani bukan sekadar simbol harapan politik. Buket bunga berwarna kuning-merah yang diberikan Airlangga, bermuatan gestur lemah lembut, penghormatan dan keindahan.

Ketua DPP Partai Golkar, Christina Aryani meyakini, ada ketulusan yang melatari Airlangga menghadiahi Puan bunga, ketika menyambangi kediaman pribadi pada Kamis (27/7/2023). Ada harapan dan sentuhan lembut agar Golkar dan PDIP bisa kembali bekerja sama menghadapi Pemilu 2024.

"Lebih dari sekadar melambangkan kesatuan warna merah untuk PDIP dan kuning untuk Golkar, tentu saja bunga politik ini juga memberikan kesan keindahan dan kelembutan," kata Christina, kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (28/7/2023).

Legislator Golkar di Komisi I DPR berharap adanya tindak lanjut yang positif dari pertemuan Airlangga-Puan. Terlebih Airlangga sudah memberikan bunga yang bisa dibaca sebagai penghormatan kepada perempuan.

Christina menyebut Golkar mengapresiasi kontribusi perempuan dalam berbagai bidang, termasuk politik. Puan yang juga menyandang status perempuan pertama menjabat Ketua DPR, layak menerima gestur kelembutan dari Airlangga.

"Pemberian bunga pada seorang tokoh politik perempuan seperti Ibu Puan tentu makin mengokohkan sikap Golkar yang mengakui kepemimpinan perempuan di Indonesia. Itu sangat jelas pesannya di situ," ujarnya.

"Bunga itu membawa kesan indah, cantik, kelembutan, di mana juga kita harapkan kerja sama politik ini dimulai dengan niat yang baik, energi yang positif, penuh kekeluargaan dan tentu saja membawa hasil yang baik pula," lanjutnya. 

Selepas menerima bunga dari Airlangga, Puan tak bisa menutupi harapannya agar PDIP-Golkar berkolaborasi kembali pada 2024. Dia berharap kemesraan PDIP-Golkar bisa berlanjut hingga 14 Februari 2024, atau hari pencoblosan yang berbarengan dengan peringatan hari kasih sayang (valentine).

"Semoga berlanjut sampai 14 Februari, hari valentine, hari kasih sayang, merah-kuning," kata Puan.