Sentimen
Positif (100%)
29 Jul 2023 : 20.45
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Roma, Kendari

Wisata Nikmati Surga Wisata Bawah Laut Wakatobi Pusat Pemberitaan

29 Jul 2023 : 20.45 Views 3

RRi.co.id RRi.co.id Jenis Media: Nasional

Wisata
Nikmati Surga Wisata Bawah Laut Wakatobi

Pusat Pemberitaan

KBRN, Jakarta: Sobat traveler, apakah Anda sudah pernah berkunjung ke Wakatobi, Sulawesi Tenggara? Kalau belum, Anda wajib mampir ke destinasi surga wisata unggulan ini, yaitu Wakatobi.

Destinasi wisata tersebut memiliki slogan 'Surga Nyata Bawah Laut di Pusat Segitiga Karang Dunia'. Keunikan adat budayanya memiliki daya tarik yang luar biasa.

Bahkan, potensi keunikan wisata laut dan budaya tersebut mengantarkan Wakatobi ditetapkan sebagai Cagar Biosfer Bumi ke-8 di Indonesia. Hal itu ditetapkan oleh UNESCO pada 2012.

Wakatobi juga dikenal sebagai kepingan surga nyata yang eksistensinya telah mendunia. Pokoknya, kalau berkunjung ke sana Anda tidak akan menyesal menginjakkan kaki di kabupaten yang beribu kota di Wangi-Wangi tersebut.

Di Wakatobi juga terdapat suku Bajo yang menghabiskan hampir seluruh hidup mereka di atas laut. Bukan hanya keindahan bawah laut dan keunikan budaya masyarakatnya, keindahan alamnya juga begitu memukau.

Sejarah Singkat Pemerintah Kabupaten Wakatobi

Sebelum menjadi daerah otonom, wilayah Kabupaten Wakatobi lebih dikenal sebagai Kepulauan Tukang Besi. Sebelum kemerdekaan Indonesia, Wakatobi berada di bawah kekuasaan Kesultanan Buton.

Setelah Indonesia Merdeka dan Sulawesi Tenggara berdiri sendiri sebagai satu provinsi, yang awalnya hanya berstatus beberapa kecamatan. Yakni, dalam wilayah pemerintahan Kabupaten Buton.

Pada tanggal 18 Desember 2003, Wakatobi resmi ditetapkan sebagai salah satu kabupaten pemekaran di Sulawesi Tenggara. Hal itu terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bombana, Kabupaten Wakatobi dan Kabupaten Kolaka Utara.

Pertama kali terbentuk Wakatobi, hanya terdiri dari lima kecamatan, seperti Kecamatan Wangi-Wangi, Wangi Selatan, Kecamatan Kaledupa, Kecamatan Tomia. Kemudia Kecamatan Binongko.

Pada 2005, melalui Peraturan Daerah Kabupaten Wakatobi Nomor 19 Tahun 2005 dibentuk Kecamatan Kaledupa Selatan. Lalu, melalui Peraturan Daerah Kabupaten Wakatobi Nomor 20 Tahun 2005 dibentuk Kecamatan Tomia Timur.

Selanjutnya, tahun 2007 melalui Peraturan Daerah Kabupaten Wakatobi Nomor 41 Tahun 2007 dibentuk Kecamatan Togo Binongko. Sehingga, jumlah kecamatan Kabupaten Wakatobi menjadi delapan kecamatan yang terbagi menjadi 100 desa dan kelurahan.

100 desa tersebut terdiri dari 25 kelurahan dan 75 desa. Wakatobi merupakan satu dari sekian banyak wilayah indah Indonesia, berada di Provinsi Sulawesi Tenggara yang terkenal wisatanya.

Wakatobi Surga Laut Indonesia

Keunikan wisata di Wakatobi menjadi daya penarik bagi 'gerbong' wisata di kawasan Indonesia bagian timur. Pengembangan wisata di Wakatobi juga berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Tahun 2016, Wakatobi ditetapkan pemerintah menjadi salah satu dari sepuluh destinasi pariwisata prioritas di Indonesia. Destinasi prioritas lainnya adalah Borobudur, Danau Toba, Taman Nasional Bromo, Tengger, Semeru, Pulau Komodo, Pulau Seribu, Tanjung Kelayang.

Selanjutnya, Mandalika, Wakatobi, Morotai, dan Tanjung Lesung. Data dari Taman Nasional Wakatobi memperlihatkan mengapa Wakatobi layak dijadikan destinasi pariwisata prioritas.

Dari 820 jenis karang yang ada di dunia, 750 jenis karang di antaranya ada di Wakatobi. Dengan demikian, 90 persen jenis karang di dunia terdapat di Wakatobi loh!

Kepulauan Wakatobi terdiri atas empat pulau yaitu Pulau Binongko, Pulau Tomia, Pulau Kaledupa, Pulau Wangi-wangi. Selain itu. Beberapa obyek wisata yang menarik, di antaranya Pantai Kaluku, Pantai Moli’i Sahatu, Pantai Jodoh, Pantai Melai One.

Kemudian, Pantai Waikesa, Pantai Sousu, dan Pantai Waha atau Pantai Cemara. Biar enggak penasaran, ini dia 10 tenpat wisata seru di Wakatobi.

1. Taman Nasional Wakatobi Surga Para Penyelam Dunia

Kalau berbicara tentang Wakatobi, tak lengkap rasanya kalau belum membahas keindahan alam bawah lautnya yang mempesona. Ditetapkan sebagai cagar biosfer dunia oleh UNESCO, memiliki 750 dari total 850 spesies koral dunia.

Wah, pantas saja Wakatobi sering dijuluki sebagai 'surganya' para penyelam dari berbagai penjuru dunia. Beberapa spot menyelam, seperti Pantai Sombu dan Onemohute di Pulau Wangi-Wangi, Pulau Hoga Kaledupa, Pulau Tomia, Pulau Binongko.

2. Dolphin Watching Pulau Kapota

Selain Pantai Lovina di Bali, atraksi wisata dolphin watching juga bisa dinikmati di Wakatobi, tepatnya di sekitar Pulau Kapota. Dengan menempuh perjalanan selama 15 menit dari Pulau Wangi-Wangi menggunakan kapal, anda akan disuguhkan pemandangan yang tak biasa.

Pemandangan tersebut berupa formasi kawanan lumba-lumba yang menari dengan bebas di lautan lepas. Momen istimewa ini bisa dinikmati setiap hari antara pukul 06.00-07.30 pagi waktu setempat.

3. Puncak Khayangan Spot Foto Hamparan Sabana

Selain punya banyak spot diving favorit seperti Marimabok, Roma Dive, Wreck Huntete, dan masih banyak lagi. Pulau Tomia juga menyediakan spot foto instagrammable berupa bentangan padang saban.

Lokasi itu berada di Puncak Khayangan bagian timur Pulau Tomia, yang memiliki spot terbaik untuk menikmati panorama hamparan. Anda bisa melihat bukit-bukit hijau bergelombang yang berbatasan langsung dengan samudera.

Panorama sunset di Puncak Khayangan juga sangat mengesankan. Jadi, kalau punya kesempatan datang ke Wakatobi, Puncak Khayangan di Pulau Tomia juga patut dijelajah.

4. Kampung Suku Bajo Mola

Pernah mendengar tentang Suku Bajo ‘si pengembara lautan’ yang melegenda? Nah, di Wakatobi. Tepatnya di Pulau Wangi-Wangi terdapat sebuah kampung bernama Bajo Mola yang dihuni oleh Suku Bajo.

Berbeda dengan kampung pada umumnya, pekarangan dan teras perkampungan ini berupa hamparan laut luas dengan air yang jernih. Selain bisa menikmati pemandangan mengesankan, Sobat Pesona juga bisa mengenal lebih dekat kehidupan Suku Bajo.

5. Danau Sombano di Kaledupa

Jika Anda berenang ke Danau Sombano ini akan menjumpai ribuan udang merah yang imut-imut yang hidup bebas. Udang tersebut hidup di danau air asin yang membentang sepanjang 700 meter dari garis pantai.

Danau Sombano menyuguhkan pemandangan yang asri dengan air danau yang jernih dan keanekaragaman flora-fauna yang hidup di sekitarnya. Danau terletak di Desa Sombano, Kecamatan Kaledupa.

6. Wisata Sejarah Desa Liya Togo

Menikmati sisi lain dari Wakatobi bisa didapatkan dengan berkunjung ke Desa Liya Togo di Wangi-Wangi. Wilayah yang pernah menjadi bagian Kesultanan Buton ini, memiliki daya tarik berbeda yang tak kalah istimewanya.

Saat berkunjung ke sini, wisatawan diharuskan menggunakan sarung kain tenun khas masyarakat Liya Togo. Untuk laki-laki, biasanya kain dililitkan pada pinggang dengan panjang di bawah lutut.

Sedangkan, perempuan dengan dipakai dengan mengikatkan sarung ke salah satu pundak saja. Di sini, kita bisa berkeliling melihat deretan rumah adat orang Buton bernama Banua Tada yang berbentuk rumah panggung dengan atap rumbia.

7. Berburu Panorama Matahari Terbenam Pantai Cemara

Tak ada yang lebih baik untuk menutup hari selain menyaksikan panorama matahari terbenam. Untuk menikmati hal tersebut, Pantai Cemara dapat menjadi pilihan.

Pantai yang menghadap langsung ke Laut Banda ini menyuguhkan pemandangan sunset yang spektakuler. Jika cuaca sedang cerah, kemilau sunset keemasan akan secara jelas dan indah tiada tara.

Pantai Cemara terletak di Jalan Waha, Kelurahan Sombu. Tepatnya, pada Kecamatan Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi dan berlokasi 100 meter dari jalan raya.

8. Pulau Hoga Kaledupa

Cari suasana yang nyaman dan jauh dari kebisingan? Pulau Hoga jawabannya!. Sesampainya di pulau ini, akan disuguhi dengan pemandangan jajaran pohon kelapa dan hamparan pasir putih yang menyelimuti pantainya.

Ditemani hembusan angin laut dan deburan ombak, pantai ini jadi tempat terbaik untuk santai sejenak dan melepaskan penat. Buat Sobat Pesona yang berencana menginap, di pulau ini juga banyak tersedia penginapan/homestay.

9. Eksotisme Gua Kontamale

Pesona Wakatobi takkan ada habisnya, lewat kehadiran gua mata air, Gua Kontamale misalnya. Eksotisme stalaktit yang berpadu sempurna dengan air jernih kebiruan terlihat bak lukisan.

Konon katanya, mata air Gua Kontamale dipercaya masyarakat bisa enteng jodoh, lho!. Tempat ini berlokasi di Kelurahan Wanci, Kecamatan Wangi-Wangi.

10. Kuliner Khas Desa Wakatobi

Wakatobi punya tumpeng khas yang unik lho, namanya kasuami. Kenapa unik? Karena makanan ini terbuat dari singkong dan memiliki warna putih kekuningan.

Biasanya masyarakat lokal menyantap kasuami saat sarapan lengkap dengan lauk ikan bakar dan sambal colo-colo.  Jika berkunjung ke Wakatobi, pastikan anda tidak melewatkan kesempatan berburu cinderamata khas daerah ini.

Destinasi ini memiliki banyak sekali produk kreatif lokal yang berkualitas. Salah satunya di Desa Pajam yang terkenal dengan tenunan ciri khas Wakatobi.

Tenunan tersebut memiliki corak beragam dan identik dengan motif garis untuk wanita, dan kotak-kotak untuk pria. Uniknya, diperlukan tiga tahapan untuk dapat membuat kain ini, yakni ‘purunga’ menggulung benang, 'oruri’ menggulung benang di papan.

Lalu benang tersebut ditenun sampai menjadi sehelai kain. Setuju kan kalau Wakatobi layak disebut paket wisata super lengkap dan mempesona. (Winda Adeline – RRI Kendari)

Sentimen: positif (100%)