Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Bogor
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Firman Subagyo
M Ridwan Hisjam
Tanggapi Isu Ricuh di Tubuh Golkar, Jokowi: Bukan Urusan Kami
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi kericuhan yang terjadi di Partai Golkar. Orang nomor satu di Indonesia itu menilai konflik isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai berlambang pohon beringin tersebut bukan urusannya.
Sekelompok orang yang mengatasnamakan dewan pakar dan kelompok-kelompok induk organisasi (KINO) Golkar menyuarakan dan mendesak dilakukannya Munaslub. Agenda tersebut diisukan bisa digunakan untuk mengkudeta ketua umumnya, Airlangga Hartarto.
Berkaitan dengan isu tersebut, Jokowi menilai tidak ada hubungannya dengan pemerintahan. Baginya, keramaian itu merupakan urusan internal Golkar.
"Itu urusan internal Golkar. Tidak ada hubungannya dengan kami," kata Jokowi.
Baca Juga: Harta Kabasarnas Henri Alfiandi yang Jadi Tersangka Suap, Punya 5 Bidang Tanah hingga Pesawat
Bagi Jokowi, merupakan urusan masing-masing orang ketika ada pihak-pihak yang ingin memanfaatkan Munaslub tersebut untuk menggantikan Airlangga Hartarto. Ada beberapa nama yang diseret berkaitan dengan isu kudeta terhadap pria yang menjabat sebagai Menko Perekonomian itu yaitu Bambang Soesatyo, Bahlil Lahadalia, dan Luhut Binsar Pandjaitan.
"Kalau Pak Luhut Pandjaitan, Pak Bahlil Lahadalia, dan Pak Bambang Soesatyo punya keinginan, itu urusan beliau-beliau. Bukan urusan kami, itu urusan internal Golkar," ujar Jokowi.
Isu KudetaIsu kudeta Airlangga Hartarto dimulai dari sekelompok orang yang mengatasnamakan dewan pakar dan KINO Golkar menyuarakan dan mendesak dilakukannya Munaslub. Ada berbagai kemungkinan yang bisa terjadi terhadap pria berusia 60 tahun itu.
Baca Juga: Polisi Tembak Polisi di Bogor: CCTV di Tempat Kejadian Perkara Dianalisa
Anggota Dewan Pakar Golkar, Ridwan Hisjam mengatakan bahwa pihaknya ingin mengevaluasi hasil Munas Partai Golkar tahun 2019. Ada dua kemungkinan yang akan terjadi dengan evaluasi tersebut.
Keputusan yang ingin dievaluasi adalah terkait penetapan Airlangga Hartarto sebagai bakal capres di Pilpres 2024. Namun, dengan evaluasi itu, tidak menutup kemungkinan potensi pencopotan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum.
Ridwan Hisjam menilai pada saat ini ada dua orang yang cocok menggantikan Airlangga Hartarto. Nama Luhut Pandjaitan dan Bambang Soesatyo disebut orang yang tepat untuk mengisi kursi kepemimpinan di partai dengan dominasi warna kuning itu.
Dianggap Tak RasionalSementara itu, Wakil Ketua Umum, Golkar Firman Soebagyo angkat bicara mengenai isu kudeta Airlangga Hartarto. Ia menilai jika hal tersebut tidak rasional.
"Munaslub yang digagas oleh sekelompok orang itu adalah gagasan ‘keblinger’ atau menyesatkan," kata Firman Soebagyo.***
Sentimen: negatif (79.5%)