PIKIRAN RAKYAT - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani bertemu. Pertemuan tersebut dilakukan di kediaman pria yang akrab disapa Cak Imin itu pada Kamis, 27 Juli 2023.

PKB dan PDIP telah menjalin kerja sama dalam beberapa waktu. Pada waktu partai tersebut berulang tahun, Puan Maharani juga diundang.

Pertemuan antara Muhaimin Iskandar dan Puan Maharani dikonfirmasi oleh Sekjen DPP PKB, Jazilul Fawaid. Ia mengungkapkan tujuan dari pertemuan tersebut.

"Ya, pertemuan itu dilangsungkan di rumah Gus Muhaimin Iskandar di Komplek Widya Chandra, Jakarta. Pertemuan itu untuk menindaklanjuti silaturahmi yang selama ini dilakukan antara kedua partai," ujar Jazilul Fawaid.

Baca Juga: Harun Masiku Dikabarkan Sembunyi di Kamboja, KPK Ogah Gegabah: Kemarin Katanya ke Malaysia, Ternyata Kosong

Selain mengungkapkan tujuan pertemuan tersebut, Jazilul Fawaid juga berujar mengenai topik yang dibicarakan. Salah satu yang dibicarakan yaitu mengenai nasib bangsa Indonesia.

"Selain dalam rangka silaturahmi, Gus Muhaimin Iskandar dan Puan Maharani juga membicarakan nasib bangsa Indonesia ke depan," ujar Jazilul Fawaid.

Nama Muhaimin Iskandar atau yang biasa disapa Cak Imin disebut menjadi kandidat untuk mendampingi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Pria berusia 54 tahun belum memiliki pasangan.

Baca Juga: Diperiksa sebagai Saksi Kasus Penistaan Agama, Panji Gumilang Mangkir

Berkaitan dengan hal tersebut, Puan Maharani menyebutkan sudah ada lima nama yang menjadi kandidat sebagai pasangan Ganjar Pranowo. Salah satunya adalah Muhaimin Iskandar.

"Sekarang sudah mengerucut lima mana, salah satunya Cak Imin," ucap Puan Maharani beberapa waktu yang lalu ketika menghadiri puncak perayaan Hari Lahir ke-25 PKB.

Sebanyak lima nama tersebut yaitu Sandiaga Uno, Erick Thohir, Andika Perkasa, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Cak Imin.

Baca Juga: Diskusi Generasi Muda Partai Golkar Ricuh, Seorang Jurnalis Dipukul Massa Tak Dikenal

Jazilul Fawaid memberikan kode mengenai permasalahan dengan Partai Gerindra. Koalisi antara PKB dan Gerindra sudah terjadi selama 11 bulan. Namun, lama hubungan tersebut dinilai olehnya seolah tak menentukan arah di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Jazilul Fawaid menganalogikannya dengan usia kehamilan. Ia menyebutkan usia kandungan 11 bulan belum juga melahirkan mengindikasikan ada masalah.

"Berarti kan ada masalah dalam perut itu, harus cari dokter yang bagus untuk bedah caesar. Padahal sederhana. Bacapres-bacawapres ditentukan Pak Prabowo Subianto dan Gus Muhaimin. Pak Prabowo Subianto berkeinginan menjadi capres, Pak Muhaimin menerima menjadi capres maupun cawapres pun enggak masalah," ucap Jazilul Fawaid.***