Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: ITB
Tokoh Terkait
Haidar Alwi Punya Kontribusi Besar Untuk Jokowi
Akurat.co Jenis Media: News
AKURAT.CO Sosok Haidar Alwi disebut memiliki kontribusi besar dalam keberhasilan Jokowi, terutama dalam memenangkan kontestasi pemilihan presiden.
Ketua Relawan Love Jo, Bayu Neneng Wahyuni, menjelaskan, hal itu berkaca pada proses kemenangan duet Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019, di mana Haidar Alwi berperan dalam mendulang suara melalui jaringan Aliansi Relawan Jokowi di berbagai daerah.
"Pak Haidar Alwi ini membangun Aliansi Relawan Jokowi di berbagai pelosok. Lebih dari seribu organ pemenangan di Jakarta maupun daerah," ujarnya kepada media, Kamis (27/7/2023).
baca juga:"Saya tahu benar bagaimana perjuangan Pak Haidar dalam upayanya mendukung Pak Jokowi, sehingga beliau memenangkan kursi presiden kedua kalinya pada tahun 2019 itu. Sampai sekarang pun Pak Haidar konsisten mendukung Pak Jokowi secara maksimal melalui berbagai cara, termasuk dengan mengetengahkan narasi-narasi yang mencerdaskan ke tengah masyarakat mengenai apapun yang mengancam keutuhan dan persatuan bangsa," paparnya.
Merespon dinamika politik yang terjadi sekarang sehingga memicu wacana perombakan Kabinet Indonesia Maju untuk kedua kalinya dalam waktu dekat, Bayu Neneng Wahyuni menegaskan bahwa figur seperti Haidar Alwi memang layak didorong untuk membantu pemerintahan Jokowi-Ma'ruf di sisa pemerintahannya.
"Memang tidak semua persoalan bisa diatasi oleh pemerintah, misalnya masalah terkait intoleransi dan radikalisme. Tetapi dari rekam jejak, pengalaman dan kemampuannya atas dua hal itu kita punya keyakinan jika Pak Haidar Alwi bisa sangat membantu mengatasinya," jelas Bayu Neneng Wahyuni, yang bersama Haidar Alwi aktif mengedepankan Pancasila sebagai pengikat persatuan perjalanan berbangsa dan bernegara.
Nama Ir. Haidar Alwi, MT, termasuk yang ramai disebut-sebut dalam bursa calon menteri baru di sisa masa kerja Kabinet Indonesia Maju Jilid 2.
Jauh sebelumnya, Haidar Alwi yang juga pendiri Haidar Alwi Care dan Wakil Ketua Dewan Pembina Ikatan Alumni (IA) ITB sempat dijagokan sebagai Menteri BUMN usai Pilpres 2019.
Meski tidak masuk dalam jajaran pembantu Jokowi-Ma'ruf di pemerintahan namun Haidar Alwi tetap concern memberikan dukungannya. Sejatinya melalui narasi-narasi yang mengedukasi terkait keutuhan bermasyarakat dan bernegara. Dia konsisten menyuarakan anti-intoleransi dan radikalisme.
Melalui berbagai platform media sosial, bertemu langsung dengan beragam kalangan masyarakat maupun tulisan-tulisannya, Haidar Alwi kerap mengingatkan akan bahaya intoleransi dan politisasi agama.
Merujuk pada dinamika politik dewasa ini, menuju Pemilu dan Pilpres 2024, Haidar Alwi pun mengingatkan tentang kemungkinan meningkatnya keresahan di tengah masyarakat atas berbagai isu Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) serta politisasi agama.
Bagi Haidar Alwi itu bukanlah hal biasa akan tetapi sangat luar biasa berbahaya karena dapat mengancam persatuan di tengah masyarakat.
Berbagai interaksi sosial yang tidak menyenangkan di masa lalu, katanya, bisa saja terulang. Dia menegaskan masih adanya sel-sel dari kelompok ekstrem radikal garis keras meski organisasi yang terafiliasi paham radikal sudah dibubarkan secara de jure, namun secara de facto mereka masih bergerak dengan narasi-narasi mengatasnamakan agama.
Dalam konteks itu pula Haidar Alwi mengapresiasi PDI Perjuangan, sebagai partai pemenang dua kali pemilu terakhir, yang tetap concern mewaspadai segala kemungkinan yang terjadi dari potensi radikalisme yang terjadi.
Haidar Alwi, yang sejak 2018 membangun narasi Toleransi Indonesia dengan berceramah di tempat ibadah lintas agama seperti gereja, pura dan wihara, baik dalam perayaan keagamaan maupun hari-hari ibadah biasa, selalu menyampaikan bahwa tak ada satu pun agama dan keyakinan yang mengajarkan kebencian dan menyampaikan imbauan bahwa kita harus bersatu dalam Bhineka Tunggal Ika, saling menyayangi sebagai sesama umat manusia.
Sentimen: positif (99.2%)