Sentimen
Positif (100%)
27 Jul 2023 : 05.18
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Jati, Demak

Kabupaten Demak Verifikasi Virtual Sebagai Calon Penerima Swasti Saba

27 Jul 2023 : 05.18 Views 3

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

Kabupaten Demak Verifikasi Virtual Sebagai Calon Penerima Swasti Saba

Krjogja.com - DEMAK - Sukses mendeklarasikan sebagai Kabupaten ODF atau open defecation free pada November 2022, Kabupaten Demak masuk jajaran calon penerima penghargaan Swasti Saba 2023. Penghargaan bergengsi dari Kementerian Kesehatan untuk kabupaten/kota terkait program kabupaten/kota sehat (KKS).

Sehubungan itu, Tim Verifikator Pusat Program Kabupaten/Kota Sehat (KKS) melakukan verifikasi untuk memastikan kelengkapan dokumen yang disyaratkan. Verifikasi secara virtual langsung dari Kementerian Kesehatan dipimpin oleh Ketua Tim 1 Verifikator KKS Pusat Adhi Sambodo, Selasa (25/7). Turut mendampingi Ketua Tim KKS Provinsi Jateng Drs Johan Adiyanto MSi.

Bertempat di Pendapa Satya Bakti Praja Demak, Verifikasi Lanjutan Virtual Kabupaten Kota Sehat 2023 langsung dipaparkan oleh Bupati dr Hj Eisti'anah SE. Turut hadir mendampingi Ketua Tim KKS Kabupaten Demak dr H Muh Zaky Maardi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Demak dr H Ali Maimun MKes. Serta para asisten Sekda, Drs H Eko Pringgolaksito, Drs HM Agus Nugroho LP, dan H Amir Mahmud SSos MT.

Pada awal paparan singkat dan padat yang disampaikan dalam waktu 20 menit, Bupati Eisti'anah menjelaskan, deklarasi Demak sebagai Kabupaten ODF bukan lah perjuangan yang ringan. Dibutuhkan waktu 12 tahun sejak 2010 hingga 2022 untuk mewujudkan Kabupaten Demak yang benar-benar bebas dari kebiasaan buang air di sembarang tempat.

"Namun berkat sinergitas semua kalangan serta kesadaran masyarakat hidup bersih dan sehat, Demak sebagai Kabupaten ODF berhasil dideklarasikan bersamaan peringatan Hari Kesehatan Nasional 2022," kata bupati.

Seiring pencanangan Kabupaten ODF, lanjut bupati, indikator-indikator kesehatan pun menunjukan tren positif. Mulai dari IPM yang naik, Angka Harapan Hidup yang meningkat, hingga sebaran AKI dan AKN yang cenderung turun.

Bupati Eisti'anah juga mengungkapkan kondisi-kondisi pendukung yang menunjukkan predikat KKS 2023 layak disandang kabupaten berpenduduk sekitar 1,2 juta jiwa ini. Seperti gencarnya pengentasan kawasan kumuh, meningkatnya jumlah akses air bersih bagi rumah tangga berpenghasilan rendah, hingga pembudayaan Germas atau gerakan masyarakat hidup sehat.

"Namun yang tak kalah penting dari itu semua, selain berharap diraihnya anugerah Swasti Saba 2023, adalah diterapkannya kebiasaan hidup bersih dan sehat masyarakat yang berkelanjutan. Tidak sebatas hanya saat ada penilaian, namun benar-benar menjadi pola hidup bersih sehat sehari-hari. Sehingga berbuah SDM yang berkualitas," kata bupati.

Hal sama disampaikan dr H Muh Zaky Maardi. Menurutnya, optimis meraih anugerah Swasti Saba 2023 wajib hukumnya. Terlebih dukungan datang pula dari lintas sektor, karena urusan kesehatan masyarakat memang tidak hanya tugas dan tanggung jawab Dinas Kesehatan semata.

"Namun menjadi prioritas program KKS sebenarnya adalah penerapan kesehatan masyarakat dan lingkungan yang riil atau nyata. Anugerah Swasti Saba adalah vitamin penyemangat bagi masyarakat untuk semakin hidup sehat di lingkungan yang bersih, nyaman, dan sehat pula tentunya," pungkasnya.  (Hum DKK/ssj)

Sentimen: positif (100%)