Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menganggap koalisi besar bakal mempersulit penentuan capres-cawapres yang diusung di Pilpres 2024.

Wakil Ketua Umum PKB Bidang Pemenangan Pemilu, Jazilul Fawaid berkaca dari koalisinya bersama Gerindra. Sejauh ini, mereka belum sepakat soal capres-cawapres padahal koalisi hanya terdiri dari dua partai.

"Orang kami berdua aja [Gerindra PKB] aja kesulitan memutuskan, apalagi berlima," kata Jazilul di Jakarta, Senin (3/4).

-

-

Jazilul mengamini wacana koalisi besar bukan hal yang mustahil untuk dibentuk. Wakil Ketua MPR itu menyebut PKB saat ini tinggal menunggu arahan dari Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar soal wacana koalisi besar.

Namun, kata dia, partai-partai yang telah berkoalisi saat ini kesulitan untuk menentukan sosok capres dan cawapres yang akan diusung. Dia menggarisbawahi hal itu.

"Namun, pengalaman yang berjalan itu kerumitannya justru pada bagaimana menyusun format koalisinya, menentukan capres dan cawapresnya, dan juga portofolio yang akan dibuat," kata Jazilul.

Jazilul menilai wacana koalisi besar saat ini hanya masih berkembang di tingkat elite. Sebab, PKB juga belum menyampaikan gagasan itu ke kader di daerah maupun para ulama.

"Menurut saya masih ada langkah-langkah, masih banyak tahapan yang harus ditempuh sehingga koalisi besar itu jadi," kata dia.

Wacana koalisi besar mengemuka usai pertemuan lima ketua umum partai koalisi dengan Presiden Jokowi di kantor DPP PAN, Minggu (2/4). Mereka yakni, Gerindra, Golkar, PAN, PPP, dan PKB.

Hanya PDIP dan NasDem, dua partai koalisi pemerintah yang tak hadir. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto usai pertemuan mengaku menyepakati soal wacana koalisi besar.

"Ada. Ternyata ada (kesepakatan). Jadi kita merasa ada frekuensi yang sama ya, ada kecocokan dan kalau dilihat, pimpinan partai kita sudah masuk, Pak Cak Imin ya," kata Prabowo.

Jokowi turut merespons positif wacana lima partai membentuk koalisi besar untuk Pilpres 2024. Dia mengapresiasi ide menggabungkan Koalisi Indonesia Bersatu dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.

"Cocok," kata Jokowi sambil tersenyum.

[-]