Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Tuban, Banyuwangi, Gresik, Lamongan, Pasuruan
Kasus: kecelakaan
Tokoh Terkait
Januari-November 2021, 1.156 Unit Kendaraan Dilakukan Normalisasi BPTD Wilayah XI Jawa Timur
Beritajatim.com Jenis Media: Politik
Pasuruan (beritajatim.com) – Pemerintah melalui Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XI Jawa Timur kembali menggelar normalisasi kendaraan Over Dimensi Over Loading (ODOL) di PT Kemasan Ciptatama Sempurna Pasuruan, Rabu (8/12/2021). Kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan Indonesia Bebas Over Dimensi Over Loading (ODOL) tahun 2023.
Kepala BPTD Wilayah XI Jawa Timur, Tonny Agus Setiono mengatakan, ada sebanyak 8.502 unit kendaraan yang sudah dilakukan penilangan dan melaksanakan Pengawasan dan Penegakkan Hukum (Gakkum) di Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor. “Untuk normalisasi, ada sebanyak 1.156 unit kendaraan per bulan November 2021,” ungkapnya.
Sementara, di PT Kemasan Ciptatama Sempurna sudah melaksanakan normalisasi sebanyak 43 unit kendaraan, pilot projects Banyuwangi sebanyak 500 kendaraan, Gerakan Aliansi Pengemudi Indonesia Bersatu sebanyak 100 unit. Juga ada kendaraan milik pribadi di karoseri yang sudah banyak menerima pengajuan normalisasi atas dasar keinginan sendiri.
“BPTD Wilayah XI Provinsi Jawa Timur juga sudah memberikan efek jera yang sampai saat ini sudah ada dua berkas yang sudah sampai ke tahap P21 dan inkracht (kekuatan hukum tetap). Kemudian untuk 2 berkas lagi masih dalam proses penyidikan terkait pelanggaran odol. Terima kasih kepada Bapak Dirjen Perhubungan Darat, stakeholder terkait yang telah mendukung untuk menyukseskan program Indonesia Bebas ODOL 2023,” katanya.
General Manager Kemasan Cipta Group, Wahyudi Sulistiya mengatakan, di tahun 2021, ada sebanyak 260 unit kendaraan yang sudah dinormalisasi. “Kita sudah mulai potong semua dan peremajaan jadi yang lama kita potong sesuaikan dengan regulasi. Meskipun ringan (Styrofoam) tapi unit kendaraan over dimensi,” akuinya.
Namun Kemasan Cipta Group mengikuti regulasi dari pemerintah untuk dilakukan normalisasi. Meski diakui ada kerugian saat melakukan normalisasi, namun pihaknya mempertimbangkan keselamatan manusia karena banyak kecelakaan terjadi karena jalan rusak yang disebabkan kendaraan over dimensi dan over loading.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kementrian Perhubungan RI, Budi Setiyadi mengatakan, di Jawa Timur hingga bulan November 2021 ada sebanyak 1.156 unit kendaraan yang sudah dinormalisasi. “Saya kira sudah cukup banyak sekali, saya terima kasih atas kerjasama semua pihak. Saat ini hampir semua provinsi di Indonesia bergerak untuk melakukan normalisasi,” ujarnya.
Untuk mempercepat terlaksananya ODOL, salah satunya adalah dengan normalisasi. Pihaknya juga berterima kasih kepada pengusaha di Jawa Timur yang sudah dengan kesadaran tinggi untuk mengikuti dengan regulasi dari pemerintah. Dengan adanya ODOL ini, selain merusak jalan juga kasus kecelakaan semakin banyak disebabkan jalan rusak.
“Saya melihat dari indikator kerusakan jalan. Dari mulai Gresik, Lamongan Tuban sampai dengan perbatasan Jawa Tengah kondisi jalannya sangat rusak sekali, keriting sekali dan itu penyebabnya mobil truk over loading, over dimensi. Namun saat ini masyarakat sudah mulai banyak yang sadar bahwa mobil ini sebagai penyebab kecelakaan termasuk juga ada kerusakan jalan,” tegasnya.
Menurutnya, semua asosiasi pengusaha mendukung langkah pemerintah untuk bebas ODOL tahun 2023. Karena rata-rata mobil truk yang dilakukan normalisasi adalah kesadaran pengusaha sehingga pihaknya optimis Indonesia Bebas ODOL tahun 2023. Namun dibutuhkan kerjasama semua pihak yakni pengusaha, aparat penegak hukum, kepolisian dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). (ada/kun)
Post navigation
Sentimen: positif (99.6%)