Sentimen
Negatif (61%)
26 Jul 2023 : 03.22
Partai Terkait

Airlangga Diprediksi Gagal Menangkan Golkar, Luhut Binsar Pandjaitan Dibidik Gantikan Ketum

26 Jul 2023 : 10.22 Views 2

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Airlangga Diprediksi Gagal Menangkan Golkar, Luhut Binsar Pandjaitan Dibidik Gantikan Ketum

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Umum (Ketum) Golkar Airlangga Hartarto dinilai tidak akan mampu menghantarkan partai itu memenangkan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Penilaian datang dari petinggi dan senior Golkar sendiri.

Buntutnya, Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan digadang-gadang cocok menggantikan posisi Ketua Umum, dengan harapan presentase peluang menang di Pemilu bisa meningkat.

Adapun, tanggapan dari Luhut Binsar hanya merupakan jawaban terbuka. Dia mengaku tidak terlalu memikirkan kabar pergantian posisi Ketum Golkar dari Airlangga Hartarto kepada dirinya.

"Kita lihat aja-lah, saya itu nggak terlalu ngurusin itu kok," katanya, seusai acara Penandatanganan Impelementing Arrangement (IA) UK PACT Carbon Pricing di Jakarta, Senin, 24 Juli 2023.

Baca Juga: Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Jakarta Selasa 18 Juli 2023, Tersebar di 5 Lokasi

Luhut nampak enggan menjelaskan lebih jauh perihal tanggapannya soal jadi pimpinan tertinggi partai berwarna identitas kuning menyala tersebut. "Kita lihat nanti lah," kata dia.

Sebelumnya, isu pergantian Ketum Golkar merebak sejak Rabu, 12 Juli 2023, tepatnya usai anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam mengemukakan penilaiannya. Ia mengatakan, Airlangga Hartarto mesti meninggalkan posisi ketua umum Golkar dan fokus menangani tugasnya sebagai menteri.

Menurutnya, Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) pantas menggantikan jabatan Airlangga sebagai pimpinan puncak.

Bukan tanpa dasar, penilaian Ridwan datang dari rembukan tiga ormas pendiri Partai Golkar, yakni Kosgoro 1957, Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), dan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), yang telah secara kolektif meminta Airlangga Hartarto agar mundur dari takhtanya di parpol tersebut.

Baca Juga: Polisi Buru Penyuplai Tembakau Sintetis yang Dikonsumsi Bobby Joseph

"Pak Airlangga tidak apa-apa di kementerian. Memimpin sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, tetapi Partai Golkar diserahkan kepada yang lebih mampu untuk menjaga dan mempertahankan paling tidak meningkatkan suara dari 14 persen naik," kata Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) SOKSI Lawrence T.P. Siburian.

Setali tiga uang, politikus senior Partai Golkar Yorrys Raweyai menyatakan nama Airlangga Hartarto yang tidak diperhitungkan dalam perebutan bakal capres dan cawapres 2024 adalah fakta yang dapat menghancurkan Partai Golkar sewaktu-waktu.

"Karena itu, boleh jadi, dalam beberapa waktu ke depan, kegagalan Airlangga dalam mewujudkan rekomendasi Dewan Pakar Partai Golkar tersebut akan menjadi 'bom waktu' yang meledak setiap saat," kata dia.

Yorrys menilai, publik menanti gerakan-gerakan "penyelamatan" baru seperti fenomena yang terjadi sebelumnya. Sedang, upaya-upaya Airlangga dalam rangka mengampanyekan dirinya sebagai capres atau cawapres sejauh ini belum ada efeknya.

Terutama bagi elektabilitas Golkar dalam kalkulasi politik, upaya itu belum membuahkan hasil signifikan. Di sisi lain, kata dia, konsolidasi internal di tengah kesiapan partai sebagai peserta kontestasi justru semakin terhambat. ***

Sentimen: negatif (61.5%)