Sentimen
Positif (99%)
24 Jul 2023 : 22.59
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Vivo

BUMN: PT Pertamina, Pertamina Patra Niaga

Event: Idul Adha 1441 Hijriah

Kab/Kota: Surabaya, Lenteng Agung

Kasus: korupsi

Pertamina Mulai Pasarkan BBM Ron 95, Lebih Murah dari Shell hingga Vivo

25 Jul 2023 : 05.59 Views 2

Merahputih.com Merahputih.com Jenis Media: News

Pertamina Mulai Pasarkan BBM Ron 95, Lebih Murah dari Shell hingga Vivo

MerahPutih.com - PT Pertamina resmi memasarkan produk BBM Pertamax Green 95 pada Senin (24/7).

Pertamax Green 95 yang merupakan bensin hasil campuran Pertamax beroktan 92 dengan kandungan 5 persen bioetanol tersebut masih dijual secara terbatas di sepuluh SPBU di Surabaya dan lima SPBU di Jakarta.

Harga Pertamax Green 95 sebesar RP 13.500 per liter dan lebih murah dari BBM jenis serupa yang dijual oleh SPBU swasta. Shell menjual BBM RON 95 dengan nama Shell V-Power sebesar Rp 13.780 per liter. Distributor BBM swasta lainnya seperti BP melego BBM RON 95 dengan merk BP Ultimate seharga Rp 13.780 dan Vivo dengan Revvo 95 senilai Rp 13.580 per liter.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, bahan bakar kendaraan (BBK) baru Pertamax Green 95 merupakan langkah nyata perseroan mendukung capaian target net zero emission (NZE) 2060.

"Produk ini adalah produk BBK hijau yang ramah lingkungan karena menggunakan bioetanol dari molases tebu. Ini merupakan implementasi dari salah satu pilar transisi energi Pertamina dalam mendukung transisi energi nasional dengan penggunaan campuran bahan bakar nabati," ucap Nicke dalam keterangan resminya, Senin (24/7).

Baca Juga:

KPK Periksa Dirut Pertagas Niaga Jugi Prajogio Terkait Korupsi LNG Pertamina

Pertamina memproyeksikan serapan Pertamax Green 95 di Pulau Jawa dapat menyentuh lebih dari 90.000 kiloliter (KL) per tahun dengan kebutuhan etanol mencapai 5.000 kl per tahun. Pertamax Green mengandung kadar oktan 95, setara dengan Pertamax Plus yang penjualannya dihentikan pada 2016 silam.

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengatakan, perseroan menarget penjualan harian Pertamax Green sekitar 400 liter per hari. Target tersebut cenderung realistis mengingat tingkat penjualan BBM RON 95 dari seluruh SPBU swasta berada di 700 sampai 1.000 liter per hari.

Riva mengatakan, perlu dukungan pemerintah untuk memastikan pengembangan Pertamax Green 95 berjalan maksimal. Dukungan pemerintah sangat diperlukan dalam hal regulasi yang mendorong pemanfaatan bioetanol, misalkan penetapan cukai etanol hingga pengaturan formula harga jual.

“Pertamina Patra Niaga berharap dukungan pemerintah untuk mendorong perluasan dan pengembangan Pertamax Green 95 di seluruh Indonesia,” kata Riva saat peluncuran perdana Pertamax Green di SPBU MT Haryono Jakarta, Senin (24/7).

Baca Juga:

Harga Terbaru BBM Pertamina per 1 Juli 2023

Adapun SPBU Pertamina yang menjual Pertamax Green di area Jakarta adalah SPBU MT Haryono, Fatmawati 1 dan Fatmawati 2, Lenteng Agung, dan di SPBU Sultan Iskandar Muda Kebayoran. Sedangkan untuk wilayah Surabaya Pertamax Green bisa dibeli di SPBU Jemursari, Soetomo, Mulyosari, Merr, Ketintang, Karang Asem, Mastrip, Citra Raya Boulevard, Juanda, dan Buduran.

Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Pertamina Patra Niaga Harsono Budi Santoso mengatakan, pihaknya mengalokasikan suplai etanol untuk bahan baku bioetanol sebagai bahan campuran BBM Pertamax sebanyak 30.000 kiloliter (kl) per tahun.

Suplai etanol seluruhnya berasal dari bahan baku tetes tebu atau molases yang merupakan produk sampingan dari produksi gula. Saat memproduksi gula, cairan dari tebu akan diekstraksi dan dipanaskan hingga menjadi kristal.

Molasses adalah cairan kental berwarna hitam dengan konsistensi seperti sirup yang tertinggal saat kristalisasi cairan tebu selesai.

“Suplai terutama untuk Surabaya dan Jakarta dalam setahun ke depan bisa kami penuhi untuk seluruh Pulau Jawa,” kata Budi di lokasi yang sama. (*)

Baca Juga:

300 Kapal Pertamina Siaga Jaga Pasokan BBM Selama Libur Panjang Idul Adha

Sentimen: positif (99.9%)