AKURAT.CO Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim terus melakukan pengusutan terhadap dugaan pencucian uang (TPPU) yang dilakukan pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang.

Karo Penmas Divhumas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, mengatakan, pengusutan dimulai dengan meminta keterangan sejumlah ahli, termasuk dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Menanggapi hal ini, Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, mengatakan bahwa pihaknya siap memberikan informasi kepada penyidik guna mengusut dugaan tersebut.

Selain itu, PPATK juga akan selalu berkoordinasi secara profesional dengan penyidik dalam menangani dugaan TPPU Panji Gumilang.

"Sudah pasti (siap) dan selalu demikian," kata Ivan saat dihubungi Akurat.co, Minggu (23/7/2023).

"Kami akan selalu berkoordinasi (secara profesional) dengan penyidik yang menangani. Jadi, setiap perkembangan akan selalu dikoordinasikan dengan teman-teman penyidik," jelasnya.

Sementara itu, Humas PPATK, Natsir Kongah, menegaskan, PPATK akan terus membantu penyidik dalam melakukan pengusutan.

Hal ini dikarenakan PPATK merupakan lembaga yang equal atau setara dengan lembaga-lembaga penegak hukum lainnya.

"Koordinasi yang kita lakukan cukup baik. Bila ada informasi tambahan yang diperlukan kami akan terus bantu," kata Natsir.

"Karena kita itu lembaga negara yang equal dengan lembaga penegak hukum lainnya. Yang salah satu fungsinya adalah membantu proses penegakan hukum," tambahnya.

Dugaan ini diawali oleh Menko Polhukam, Mahfud MD, yang menyerahkan hasil laporan PPATK terkait kasus dugaan pencucian uang yang dilakukan Panji Gumilang kepada penyidik Bareskrim.

Mahfud menjelaskan, terdapat 145 dari 367 rekening yang diduga berkaitan dengan TPPU yang dilakukan Panji Gumilang.

"Kami sudah menyampaikan laporan baru kepada Polri yaitu tentang tindak pidana pencucian uang. Kami telah menemukan 145 rekening dari 367 rekening yang menurut PPATK diduga mempunyai kaitan dengan pondok atau kegiatan Al Zaytun, kegiatan Panji Gumilang," jelasnya.

Dalam waktu dekat, penyidik Bareskrim akan meminta keterangan sejumlah ahli, termasuk dari PPATK.