Sentimen
Positif (100%)
23 Jul 2023 : 19.00
Tokoh Terkait

Agung Laksono Tinjau TPS di Kamboja: Pesta Demokrasi Benar-benar Nyata

Detik.com Detik.com Jenis Media: Metropolitan

23 Jul 2023 : 19.00
Agung Laksono Tinjau TPS di Kamboja: Pesta Demokrasi Benar-benar Nyata
Phnom Penh -

Hari ini, tepat 23 Juli 2023, sebanyak 9,7 juta penduduk Kamboja melakukan pemilihan suara. Ketua Delegasi Organisasi Centrist Asia Pasific Democrats International (CAPDI) Agung Laksono memantau proses pemungutan suara hingga perhitungan suara di tempat pemungutan suara (TPS).

Pantauan detikcom, rombongan CAPDI dipimpin Ketua Delegasi Agung Laksono meninjau TPS yang dilaksanakan di Toul Krok Primary School, Kamboja, Minggu (23/7/2023). Agung juga melihat TPS di Indradevi High School.

Agung mulanya melihat daftar pemilih tetap yang sudah ditempelkan di papan yang disediakan di TPS. Agung nampak mengamati keseluruhan proses pemilihan di TPS.

-

-

Ada yang menarik dalam daftar pemilihan tetap itu. Para pemilih yang masuk dalam daftar pemilih tetap itu disertakan foto pemilih. Petugas TPS nampak mencocokkan wajah pemilih dengan foto yang tertera sebelum masuk ke bilik suara.

Agung menyebut hal itu bisa dicontoh Indonesia dalam proses pemilu. Agung menyebut DPT yang menyertakan foto dapat mengurangi adanya kecurangan dalam pemilu.

"Saya ngelihat kalau di Kamboja saja bisa, tentu di negeri kita yang juga sama-sama mempunyai teknologi seperti ini bisa dilakukan. Kita nanti melihat urgensinya tentu bisa dipertimbangkan KPU seperti ini sehingga tidak mungkin ada yang tidak berhak mencoblos, kemudian orang ada joki dan sebagainya," ujar Agung.

"Dan ini cara terbaik ada foto, ada nama, setiap orang datang harus ditunjukkan id cardnya, sesuai tidak dengan yang ada, baru boleh proses selanjutnya sampai di tanda tinta melalui telunjuk," imbuhnya.

Agung berharap pemerintah terutama KPU mencontoh sistem pemilu di Kamboja. Agung menyebut Indonesia bisa menggunakan fasilitas sekolah untuk tempat pemilihan umum seperti di Kamboja.

"Ya sangat bisa, karena sekolah kita kan sudah sampai ke tingkat kecamatan dan desa, sebetulnya banyak tempat-tempat yang bisa dipakai untuk kepentingan pemilihan umum, itu dengan beberapa persyaratan lainnya, dan ini sebetulnya diliburkan saya kira sama dengan kita," kata Agung.

"Guru-guru kita kan tidak kurang banyak nih, sekolah sudah sampai ke desa-desa jadi secara teori kita juga bisa melaksanakan dan menggunakan seperti itu untuk menekan biaya," sambungnya.

Agung menyebut proses pemilu di Kamboja berjalan damai. Masyarakat Kamboja, sebut Agung, terlihat sangat antusias.

"Iya, bukan hanya di dalam kota, saya dengar di daerah-daerah juga begitu, saya harap sampai nanti saatnya penghitungan suara juga begitu, jadi keamanan berjalan dengan baik, itu menunjukkan bahwa ada dukungan dari masyarakat," kata Agung.

"Di sini memang pemilunya sistem proporsional tertutup, tapi karena prosesnya demokratis, maka mendapatkan reaksi yang positif dari masyarakat, terbukti dari jumlah voters baru 3 jam 4 jam, baru separuhnya dari itu rata-rata di atas 2/3 ada yang 75 ada yang 70 persen sehingga ini menunjukkan bahwa mereka sangat antusias dan menggunakan haknya untuk melaksanakan pemungutan dengan sebaik-baiknya," sambungnya.

Lebih lanjut, Agung menyebut situasi di Kamboja sangat kondusif saat pemilu. Suasana pesta demokrasi di Kamboja, kata Agung, benar-benar nyata.

"Saya kira yang juga menarik bahwa kami mendengar bahwa kami mendengar bahwa di daerah-daerah selain di kota yang kami kunjungi, teman-teman ada yang ke daerah, mereka tidak mendengar ada kerusuhan, ada yang mengganggu, jadi dari segi sekuriti bagus, kami sangat melihat hal ini sehingga suasana pesta demokrasi itu benar-benar nyata," ujarnya.

(whn/dhn)

Sentimen: positif (100%)