PIKIRAN RAKYAT - Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar, Luhut Pandjaitan memberikan wejangan pada Ketua Umum (Ketum) Golkar Airlangga Hartarto. Dalam wejangannya, Luhut berharap Airlangga tidak ngotot menjadi calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres).

Pasalnya, Luhut menilai kalaupun tidak menjadi capres dan cawapres dalam kontestasi pemilihan umum (Pemilu) 2024, ada banyak pekerjaan rumah yang dipikul Golkar, salah satunya memperkuat posisi di parlemen.

"Kalau tidak bisa jadi calon presiden, tidak bisa jadi calon wakil presiden kan masih ada yang lain yang bisa dibenahi," kata Luhut dalam Talk Show Rosi Kompas TV, dikutip Jumat 21 Juli 2023.

Ia menekankan seharusnya Golkar membentuk strategi dalam menghadapi Pemilu 2024 agar tetap memperoleh kursi yang memuaskan di parlemen nantinya.

Baca Juga: Ridwan Kamil 'Pamer' Prestasi Pimpin Jawa Barat: 510 Awards Selama 5 Tahun

Menko bidang maritim dan investasi itu khawatir jika ambisi Airlangga dipaksakan akan merugikan partai Golkar.

"Sekarang 85 atau 86 kursi Golkar (di Parlemen) bisa gak dipertahankan? Harus realistis," kata Luhut.

Sebelumnya, beredar rumor Munaslub Golkar akan digelar untuk melengserkan Airlangga Hartarto.

Baca Juga: Ridwan Kamil Launching Koridor 2 BRT di Cirebon, Netizen: Bus Setiap 1,5 Jam kok Ngaku BRT

Terbaru, muncul poster yang memuat pesan dukungan dari KNPI untuk Ketua Dewan Penasihat Golkar Luhut Binsar Panjaitan menggantikan Airlangga Hartarto. Tidak hanya itu, tokoh senior juga mewacanakan untuk menjadikan Luhut Binsar Pandjaitan dan Bambang Soesatyo (Bamsoet) sebagai Ketua Umum (Ketum) Golkar yang baru.

Isu kudeta terhadap Airlangga Hartarto sebagai Ketum Golkar juga sudah sempat berhembus. Namun, Airlangga Hartarto menganggap bahwa hal itu tidak akan terjadi.

Anggota Dewan Pakar Golkar, Ridwan Hisjam upaya Munaslub untuk melengserkan Airlangga Hartarto selaku Ketua Umum Golkar merupakan sikap individu dan tidak rasional. Dia pun membantah akan diadakannya Munaslub tersebut.

“Munaslub yang digagas oleh sekelompok orang itu adalah gagasan ‘keblinger’ atau menyesatkan," kata Firman Soebagyo kepada wartawan, Sabtu 15 Juli 2023.

"Kami berpegang kepada pernyataan yang telah disampaian Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono yang menyatakan tidak ada ada rekomendasi desakan Munaslub, itu yang kami jadikan pegangan,” tuturnya menambahkan.

Wakil Ketua SOKSI itu mengungkapkan telah mencium gagasan Munaslub sejak lama. Hal itu pun bukan barang baru yang setiap saat digulirkan oleh mereka, karena ada kepentingan tertentu.***