Sentimen
Negatif (100%)
22 Jul 2023 : 01.51
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Colorado, Moskow, Warsawa

Kasus: Teroris, kebakaran

Tokoh Terkait

Putin Ngamuk, Wagner 'Ancam' NATO

22 Jul 2023 : 08.51 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Putin Ngamuk, Wagner 'Ancam' NATO

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang antara Rusia dan Ukraina belum juga usai. Peperangan antara kedua negara tetangga tersebut juga makin memanas dengan adanya konflik internal antara Presiden Vladimir Putin dan bos kelompok tentara bayaran Wagner.

Berikut update terbaru perang Rusia-Ukraina, seperti dihimpun CNBC Indonesia dari berbagai sumber:

Putin Kemungkinan Balas Dendam Pada Prigozhin

Kepala badan intelijen luar negeri Amerika Serikat (AS), CIA, mengatakan Putin sedang mencoba mengulur waktu saat dia memikirkan apa yang harus dilakukan dengan pemimpin Grup Wagner, Yevgeny Prighozin, atas pemberontakan dan kudeta yang gagal dilakukan.

-

-

Direktur CIA William Burns mengatakan pemberontakan singkat bulan lalu oleh paramiliter Wagner telah mengekspos kelemahan signifikan dalam sistem yang dibangun Putin. Ia menambahkan citra presiden yang dibuat dengan hati-hati sebagai penguasa yang kuat telah rusak.

"Apa yang (Putin) akan coba lakukan adalah memisahkan Prigozhin dan memotongnya tetapi mempertahankan apa yang berharga baginya," katanya, menambahkan Putin kemungkinan ingin mempertahankan kelompok Wagner, tetapi melepaskan Prigozhin.

"Sebagai rasul pamungkas pembalasan, Putin hampir pasti akan mengejar Prigozhin ketika waktunya sudah matang," kata Burns, seperti dikutip Sky News.

Sementara berbicara di Forum Keamanan Aspen di Colorado, Burns mengonfirmasi bahwa AS yakin Prigozhin memang berada di Belarusia.

"Dia sedikit berpindah-pindah. Kurasa dia berada di Minsk akhir-akhir ini," katanya. "Saya tidak yakin dia punya rencana untuk pensiun di pinggiran kota Minsk. Tapi dia juga menghabiskan waktu di Rusia."

Foto: CNBC Indonesia TV
Bos Wagner Akhirnya Muncul Setelah Gagal Kudeta Dan Kabur

Wagner Siapkan Pasukan di dekat Polandia, Ancam NATO

Wilayah perbatasan Polandia dan Belarusia memanas. Hal ini disebabkan munculnya laporan pasukan militer bayaran Wagner yang mulai melatih pasukan Belarusia. Diketahui, Wagner pindah di negara itu setelah memberontak kepada rezim pertahanan Rusia karena tidak dapat menyokong kelompok itu selama penerjunannya di Ukraina.

Pada Kamis (20/7/2023), tentara Wagner Rusia memulai latihan bersama dengan militer Belarusia di dekat perbatasan Polandia. Kementerian Pertahanan Belarusia mengumumkan bahwa latihan selama seminggu akan berlangsung di lapangan tembak dekat kota perbatasan Brest.

Dalam video yang dirilis baru-baru ini, pemimpin Wagner, Prigozhin memberi tahu pasukannya bahwa mereka akan menghabiskan waktu di Belarusia untuk melatih militernya. Ia bahkan bertujuan menjadikan tentara Belarusia menjadi salah satu tentara terkuat di muka bumi.

"Para pejuang Wagner akan tetap berada di Belarusia untuk beberapa waktu. Belarus telah menemui kami sebagai saudara," ujarnya dikutip Express.

Latihan Wagner ini ditanggapi serius oleh salah satu anggota NATO yang berbatasan dengan Belarus, Polandia. Kementerian Pertahanan Polandia telah menyatakan bahwa mereka mengawasi dengan cermat situasi di perbatasan Belarusia dan bersiap untuk berbagai skenario.

"Perbatasan Polandia aman, kami memantau situasi di perbatasan timur kami secara berkelanjutan dan kami siap menghadapi berbagai skenario seiring berkembangnya situasi," tulis Warsawa dalam keterangan resmi.

Foto: Seorang wanita menyaksikan personel layanan darurat bekerja di lokasi bangunan yang hancur setelah serangan Rusia di Odesa, Ukraina, Kamis, 20 Juli 2023. (AP/Libkos)
Seorang wanita menyaksikan personel layanan darurat bekerja di lokasi bangunan yang hancur setelah serangan Rusia di Odesa, Ukraina, Kamis, 20 Juli 2023. Rusia menggempur kota-kota selatan Ukraina, termasuk kota pelabuhan Odesa, dengan drone dan rudal selama beberapa menit. malam ketiga berturut-turut dalam gelombang pemogokan yang telah menghancurkan beberapa infrastruktur ekspor biji-bijian penting negara itu. (AP Photo/Libkos)

Rusia Terus Menyerang Kota-kota Pelabuhan Ukraina

Serangan Rusia di kota-kota pelabuhan Ukraina berlanjut selama empat malam berturut-turut. Hal ini disampaikan Gubernur daerah Oblast Odesa, Oleh Kiper pada Jumat (21/7/2023).

Melansir CNBC International, Kiper mengatakan di aplikasi perpesanan Telegram bahwa Rusia menembakkan rudal ke Odesa, dua di antaranya mengenai lumbung. Serangan itu menghancurkan 100 ton kacang polong dan 20 ton jelai serta melukai dua orang.

Ukraina telah melaporkan lusinan serangan rudal dan pesawat tak berawak Rusia di kota-kota pelabuhannya minggu ini. Ini terjadi akibat ketegangan meningkat terkait pasokan makanan global menyusul penangguhan rute ekspor utama Laut Hitam.

Rusia mengatakan serangan itu adalah pembalasan terhadap serangan di jembatan Krimea Senin pagi, yang dituding dilakukan oleh Ukraina.

Harga gandum naik untuk hari ketiga berturut-turut menyusul ketegangan di tengah penarikan Rusia dari Black Sea Grain Initiative, sebuah perjanjian yang membentuk koridor kemanusiaan maritim.

Serangan Rusia: 19 Terluka di Mykolaiv, Dua di Odesa

Setidaknya 19 orang terluka setelah serangan udara Rusia terhadap kota pelabuhan Ukraina Mykolaiv, kata kepala administrasi militer regional Vitaly Kim di Telegram.

"Akibat hantaman itu, beberapa lantai gedung tiga lantai hancur dan terjadi kebakaran seluas 450 meter persegi," katanya. "Secara total, 19 orang terluka akibat serangan roket tersebut. Delapan orang mencari bantuan medis - dua dirawat di rumah sakit, termasuk seorang anak."

Angkatan udara Ukraina di Telegram mengatakan bahwa pasukan Rusia sekali lagi menyerang wilayah selatan Ukraina, menghantam Mykolaiv dan sesama pelabuhan Odesa pada malam tanggal 20 Juli.

Rusia telah menargetkan kedua hub dalam serangannya dalam beberapa hari terakhir, menyusul apa yang disebut Moskow sebagai "serangan teroris" terhadap jembatan Krimea.

Rusia Latihan Tembak Roket di Laut Hitam

Kapal-kapal Rusia dilaporkan mulai berlatih menembakkan roket ke target permukaan di Laut Hitam.

Kementerian pertahanan negara itu mengatakan Armada Laut Hitamnya sedang berlatih menutup daerah-daerah yang untuk sementara telah dikesampingkan untuk pengiriman, untuk meluncurkan roket latihan. Ia menambahkan bahwa latihan termasuk "menangkap kapal yang melanggar."

Sebuah video yang dirilis oleh kementerian pertahanan Rusia tampaknya menunjukkan roket diluncurkan dari kapal peluru kendali Ivanovets.

Latihan itu dilakukan dua hari setelah Rusia mengatakan akan mempertimbangkan setiap kapal dalam perjalanan ke pelabuhan Ukraina sebagai pembawa potensial kargo militer pro-Ukraina.

Sementara mulai Jumat, Ukraina mengatakan mengadopsi kebalikannya: memperlakukan kapal yang menuju ke pelabuhan Rusia sebagai pengangkut peralatan pro-Rusia.


[-]

-

Jreng! Barat Ternyata Mau Bunuh Zalensky, Kok Bisa?
(tfa/wur)

Sentimen: negatif (100%)