Gery David Sitompul | Kamis, 20/07/2023 22:12 WIB

Sekjen DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani bersama Sekjen DPP Partai Demokrat Teuku Rifki

Muzani menegaskan kedatangan Budiman ke kediaman Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra di Kertanegara itu bukan mengatasnamakan partainya, melainkan datang secara pribadi.

"Kan dalam kapasitas sebagai pribadi, beliau kan ngomong juga sebagai pribadi. Dalam percakapan dan pembahasan juga antara Budiman dan Prabowo, banyak dibahas tentang sisi ide-ide dari Prabowo tentang masalah-masalah Indonesia," kata Muzani kepada wartawan, di kantor Partai Demokrat Jakarta Pusat, Kamis, 20 Juli 2023.

Muzani menjelaskan, pertemuan tersebut juga lebih membahas pada gagasan dan cita-cita Soekarno ketika memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Mengenai pemanggilan Budiman oleh Dewan Kehormatan PDIP, Muzani menyebut pihaknya menghormati langkah partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu.

"Kalau kemudian langkah politik itu terus DPP PDIP mengundang Mas Budiman, tentu saja saya menghormati. Itu ranah internal partai PDIP," ujarnya. 

Lebih lanjut, Muzani menekankan bahwa dalam pertemuan itu, Budiman dan Prabowo sama sekali tidak membahas wacana bergabungnya Budiman ke Partai Gerindra.

"Tidak dibicarakan, tidak dibahas sama sekali karena itu kami menghargai pilihan politik Budiman karena beliau sebagai kader PDIP," pungkasnya.

Sebagai informasi, DPP PDIP Bidang Kehormatan menjadwalkan pemanggilan terhadap Budiman Sudjatmiko pada awal Agustus 2023.

Pemanggilan itu menyusul pertemuan Budiman dengan Prabowo yang diisukan  memberikan dukungan secara tersirat kepada bakal calon presiden (Capres) Partai Gerindra Prabowo Subianto.

“Ya awal Agustus (Budiman dipanggil). Ketika kader mendatangi calon lain itu namanya melakukan perlawanan terhadap keputusan partai, dan itu harus diminta pertanggungjawabannya!” kata Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun dalam keterangannya.