FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yudi Purnomo Harahap, blak-blakan mengenai operasi tangkap tangan (OTT).

Menjadi penyidik KPK sejak 2007 hingga September 2021, Yudi Purnomo mengatakan OTT sangat penting dalam mengungkap sebuah kasus besar.

"Kalau tidak OTT, tidak akan (terungkap)," ujar Yudi Purnomo dalam keterangannya (20/7/2023).

Dalam operasi senyap itu, kata Yudo Purnomo, kasus korupsi yang merupakan kejahatan tersembunyi akan terungkap.

"(Bisa) bongkar korupsi yang merupakan kejahatan tersembunyi dan sedikit orang tahu," ucapnya.

Oleh karena kasusnya bisa menjalar ke mana-mana, maka dengan OTT diungkapkan Yudi Purnomo, bisa mengungkap para pelakunya.

Dalam OTT, Yudi Purnomo menuturkan, bisa menangkap basah pelaku dengan barang bukti yang telak.

Selain itu, dalam OTT juga fenomena gunung es akan lebih mudah terjadi. Seperti misalnya dari jumlah ratusan juta bisa menjadi ratusan miliar.

"Dari OTT jumlah ratusan juta bisa jadi ratusan milyar. Pejabat tinggi bisa kena," kuncinya.

Mengutip Jurnal KPK, OTT yang dilakukan KPK merupakan bentuk upaya dalam pemberantasan korupsi melalui sebuah operasi rahasia alias Silent Operation untuk menangkap pelaku tindak korupsi.

Wali Kota Bandung Yana Mulyana merasakan keganasan KPK dalam mengungkap kasus yang menjeratnya pada 14 April 2023 lalu.

Dalam hal ini KPK tetapkan 6 tersangka dalam kasus dugaan suap pengadaan CCTV dan penyedia jasa internet dalam program Bandung Smart City.

Dari informasi yang dihimpun, Yana Mulyana menggunakan hasil suapnya untuk membeli sepatu bermerek Louis Vuitton.

(Muhsin/fajar)