Sentimen
Positif (97%)
20 Jul 2023 : 10.24
Informasi Tambahan

BUMN: bank bjb, Bank Sultra

BJB & Bank Jatim Jadi Induk BPD, Modalnya 'Gak Ada Lawan'

20 Jul 2023 : 17.24 Views 3

Keuangan News Keuangan News Jenis Media: Nasional

BJB & Bank Jatim Jadi Induk BPD, Modalnya 'Gak Ada Lawan'

KNews.id – Masih terdapat 12 Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang belum memenuhi modal inti minimum Rp 3 triliun. Sesuai dengan POJK 12/POJK.03/2020, konsolidasi bank umum dilakukan guna memenuhi modal inti minimum 3 triliun rupiah di akhir tahun 2024.

Meski masih ada waktu sekitar satu setengah tahun, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun tengah mendorong konsolidasi pada industri perbankan terutama di Bank Perekonomian Rakyat (BPR), Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS), dan termasuk juga BPD guna mendorong penguatan modal.

Di antaranya, dengan melakukan skema Kelompok Usaha Bersama (KUB). Dengan skema ini, bank anggota hanya perlu memiliki modal inti sebesar Rp1 triliun. Sementara bank induk akan bertanggung jawab terhadap keberlangsungan anggota skema KUB ini. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyampaikan sudah ada BPD yang melakukan skema ini secara bilateral.

Sementara itu, sudah ada tiga BPD yang menyatakan diri sebagai jangkar (anchor) atau induk KUB. Di antaranya Bank BJB dan Bank Jawa Timur (Bank Jatim). Lantas bagaimana kesiapan dan langkah yang dilakukan kedua bank itu dalam memperkuat permodalan BPD di Indonesia?

Bank BJB

Berdasarkan laporan keuangan triwulan I Maret 2023, modal inti PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) atau Bank BJB tercatat sebesar Rp 13,07 triliun. Bank BJB pun diketahui tengah menjajaki Bank Bengkulu dalam pembentukan KUB. Pemimpin Divisi Corporate Secretary Bank BJB, Widi Hartoto memastikan pembentukan KUB dengan Bank Bengkulu saat ini telah memasuki proses akhir. Bjb pun tengah mengurus izin untuk penambahan Bank Bengkulu sebagai anggota KUB ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Untuk KUB sendiri saat ini sedang dalam proses akhir. Saat ini bank bjb sedang mengajukan proses pengajuan izin penambahan Bank Bengkulu sebagai tambahan anggota KUB bank bjb ke OJK. Kebijakan mengenai suku bunga acuan sendiri tidak memiliki dampak apa-apa terhadap rencana KUB bank bjb,” kata Widi dalam keterangan tertulis, Jumat (30/6/2023).

Per Desember lalu, BJB telah melakukan penyertaan modal tahap I sebesar Rp 99,9 miliar terhadap Bank Bengkulu, membuatnya efektif menguasai 7,15% saham Bank Bengkulu. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama yang telah disepakati, BJB berkomitmen untuk kembali melakukan setoran modal sehingga mencapai sebanyak-banyaknya Rp 250 miliar.

Selain itu, Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengungkapkan kepada CNBC Indonesia pada bulan Mei bahwa BPD Sulawesi Tenggara atau Bank Sultra juga akan ikut konsolidasi dengan kelompok pihaknya. BJB dan Bank Sultra pun telah menandatangani letter of intent (LOI) bersama. Ke depan, masih terdapat beberapa BPD lainnya yang akan dijajaki oleh BJB. Tapi Yuddy mengatakan pihaknya belum dapat kami mengungkapkan yang mana.

“Apabila yang dalam waktu dekat Bank Bengkulu direalisasikan, maka dalam grup KUB kami ada dua bank yaitu Bank BJB Syariah dan Bank Bengkulu yang tentu akan memperkuat positioning sebagai sebuah grup dengan sinergi yang dilakukan,” ujarnya kepada CNBC Indonesia, dikutip Senin (17/7/2023).

Bank Jatim

Berdasarkan laporan keuangan triwulan Maret 2023, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (BJTM) atau Bank Jatim mencatatkan modal inti sebesar Rp 10,67 triliun. Diketahui, Bank Jatim tengah menjajaki Bank Pembangunan Daerah NTB Syariah. Pada bulan Mei lalu, Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman mengatakan bahwa pihaknya akan mengakuisisi sebanyak 100 miliar saham Bank NTB Syariah untuk tahap awal. Pada saat itu, proses memasuki tahap due diligence.

Ia menjabarkan tahapan itu meliputi, Pembentukan Tim; Pengkinian SOP; Pemilihan Konsultan Independen yang meliputi KJPP, KAP, dan Konsultan Hukum. “Selain hal tersebut akan ada penandatangan Shareholder Agreement dan selanjutnya permohonan ijin KUB ke OJK.”

Busrul juga menyatakan bahwa pihaknya siap siap mengalokasikan Rp 1 Triliun untuk membentuk KUB tersebut. (Zs/CNBC)

 

Sentimen: positif (97%)