Dididik di SMP Muhamadiyah 3 Yogya, Ini Kesan Sutradara Kondang Hanung Bramantyo
Krjogja.com Jenis Media: News
Didampingi Kepala SMP Muga Susamta, Hanung memperlihatkan testimoni yang ditulisnya.
Krjogja.com - "TIDAK ada sekolah besar atau kecil. Sekolah menjadi besar kalau memberikan kemerdekaan berekspresi dan ilmu kepada anak didiknya. Jayalah selalu SMP Muhammadiyah 3 (Muga) Yogyakarta. Dari sekolah ini saya tumbuh dan menjadi besar."
Kalimat-kalimat di atas merupakan testimoni Hanung Bramantyo yang ditulisnya saat menghadiri puncak milad ke-72 SMP Muga Yogyakarta, Minggu (16/7). Puncak milad berlangsung di lapangan Mancasan Wirobrajan Yogyakarta.
Sebagai alumni SMP Muga, Hanung Bramantyo memang pantas menulis testimoni tersebut. Ia merasa kemerdekaan ekspresi berkeseniannya tumbuh di sekolah milik persyarikatan Muhammadiyah tersebut. Aktivitasnya berteater tersalurkan dan berkembang.
Namun di sekolah lanjutan atas, kegemarannya berteater terkesan terhambat sehingga Hanung merasa perlu pindah SMA.
Setelah menyelesaikan pendidikan di sebuah SMA swasta, Hanung melanjutkan studi di Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Pergaulannya yang intens dengan sejumlah teaterawan dan sineas senior membentuknya menjadi sutradara film handal seperti yang kita kenal sekarang.
Sejumlah film bernuansa persyarikatan Muhammadiyah dan Islami lahir dari pemikiran ekspresifnya. Di antaranya film 'Sang Pencerah' yang mengisahkan perjuangan tak kenal menyerah KH Ahmad Dahlan dalam mendirikan persyarikatan Muhammadiyah beserta sederet amal usaha sosial keagamaannya.
Sebagai sekolah lanjutan pertama, SMP Muga sejak lama menjadikan bidang kesenian sebagai salah satu kegiatan ekstra-kurikulernya. Selain Hanung, Kepala SMP Muga Susamta SPd MPd menyebut nama musisi Ade Govinda sebagai alumni sekolahnya yang kini berkiprah di kancah permusikan nasional.
"Bersama Mas Hanung, Mas Ade Govindo kami undang dan hadir pada puncak milad ke-72 SMP Muga," tutur Susamta. (Soeparno S. Adhy)
Sentimen: positif (87.7%)