AKURAT.CO, Satuan Tugas (Satgas) Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Polri dan jajaran Polda yang dibentuk oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo masih terus melakukan pemberantasan terhadap para pelaku TPPO hingga saat ini. 

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, sejak periode 5 Juni - 17 Juli 2023, Satgas tersebut telah menerima sebanyak 684 Laporan Polisi (LP).

"Berdasarkan hasil analisa dan evaluasi (anev) penanganan TPPO Satker Bareskrim Polri dan Polda jajaran, Laporan Polisi (LP) sebanyak 684 LP," ujar Ramadhan kepada wartawan, Rabu (19/7/2023).

Dari ratusan laporan polisi tersebut, Polri mengatakan, Satgas TPPO ini telah berhasil mengamankan sebanyak 804 orang tersangka dan menyelamatkan sebanyak 2.104 korban. 

"Dengan jumlah tersangka pada kasus TPPO sebanyak 804 orang," kata Ramadhan.

"Dan jumlah korban sebanyak 2.104 orang," tambahnya.

Sementara untuk modus kejahatan dalam kasus TPPO ini, Ramadhan menjelaskan, didominasi dengan iming-iming menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan Pekerja Rumah Tangga (PRT), sebanyak 471 kasus.

Kemudian, modus menjadikan korban sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) sebanyak 201 kasus. Lalu, modus menjadikan korban bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) sebanyak 9 kasus, dan modus eksploitasi anak sebanyak 50 kasus. 

Diketahui sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan bahwa pemberantasan terhadap kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) merupakan suatu hal serius yang harus dibicarakan.

Hal ini dikarenakan, menurut Listyo Sigit, pembahasan TPPO sesuai dengan kesepakatan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan sejumlah pemimpin negara yang akan memberantas segala bentuk TPPO.