Sentimen
Positif (100%)
18 Jul 2023 : 11.52
Informasi Tambahan

Agama: Islam, Hindu

Kab/Kota: Demak, Mataram, Solo

Tokoh Terkait

Apa Itu Malam 1 Suro? Ini Sejarahnya

18 Jul 2023 : 18.52 Views 2

Okezone.com Okezone.com Jenis Media: Nasional

Apa Itu Malam 1 Suro? Ini Sejarahnya

JAKARTA- Tahukah Anda apa itu malam 1 Suro? Seperti yang diketahui, masyarakat Jawa memiliki banyak budaya dan tradisi yang masih dijaga keasliannya hingga saat ini.

Salah satunya adalah tradisi perayaan malam 1 Suro yang dilaksanakan setahun sekali. Bagi masyarakat Surakarta, pada malam 1 Suro akan dilakukan kirab yang dihadiri oleh anggota keluarga Keraton Surakarta, abdi dalam, hingga ribuan orang lainnya.

-Lantas, apa itu malam 1 Suro bagi masyarakat Jawa?

Malam 1 Suro adalah tradisi masyarakat Jawa yang jatuh pada tanggal 1 Muharram dalam penanggalan Hijriyah atau penanggalan Islam dan bertepatan dengan awal bulan pertama dalam penanggalan Jawa.

Secara tradisional, malam ini merupakan momen yang sarat dengan kepercayaan dan kegiatan spiritual. Karena itulah malam tersebut dianggap sakral dan dirayakan dengan berbagai macam ritual.

Dilansir dari laman Pariwisata Solo, Selasa (18/7/2023) malam 1 Suro menjadi momen refleksi diri sendiri atas kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat selama setahun belakangan. Selain itu, malam 1 Suro sebagai penanda tahun baru dianggap sebagai momen dibukanya lembaran baru kehidupan dengan harapan adanya perubahan sifat yang lebih baik lagi.

Follow Berita Okezone di Google News

-Sejarah Malam 1 Suro

Dalam sejarahnya, malam 1 Suro sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram dalam kepemimpinan Sultan Agung Hanyokrokusumo (1613-1645). Di masa itu, Sultan Agung mengadakan sebuah perayaan besar-besaran untuk menetapkan Tahun Jawa atau Tahun Baru Saka di Bumi Mataram.

Tak hanya itu saja, Sultan Agung juga menetapkan tanggal 1 Suro sebagai awal tahun baru Jawa. Penetapan tersebut diambil dari perpaduan kalender Hijriyah, kalender Jawa, dan sistem penanggalan Hindu.

Pada zaman kerajaan Demak, Sunan Giri II memberikan penyesuaian pada sistem perhitungan kalender Jawa dan Hijriyah pada 931 H atau 1443 tahun Jawa. Hal ini dilakukan untuk memperkenalkan kalender Islam pada masyarakat Jawa.

Di saat itu, Sultan Agung menyeru pada rakyatnya, termasuk kaum santri dan abangan, untuk melakukan perlawanan pada Belanda di Batavia. Sultan Agung pun mengadakan laporan pemerintahan tiap Jumat Legi yang disertai dengan pengajian, ziarah kubur dan haul ke makam Sunan Ampel serta Sunan Giri. Inilah yang menjadi cikal bakal munculnya kesakralan malam 1 Suro bagi masyarakat Jawa.

Demikian Apa Itu Malam 1 Suro? Ini Sejarahnya.

(RIN)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Sentimen: positif (100%)