Sentimen
Positif (87%)
18 Jul 2023 : 00.05
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Paramadina

Partai Terkait

HEADLINE: Ketum Projo Budi Arie Diangkat Jadi Menkominfo, NasDem Perlahan Dikeluarkan dari Koalisi?

18 Jul 2023 : 07.05 Views 3

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: News

HEADLINE: Ketum Projo Budi Arie Diangkat Jadi Menkominfo, NasDem Perlahan Dikeluarkan dari Koalisi?

Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin menilai, setelah NasDem mengumumkan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden yang diusungnya di Pemilu 2024, sebenarnya secara halus partai besutan Surya Paloh itu sudah keluar dari koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin kendati menyisahkan sejumlah kadernya di kabinet.

"Secara politik NasDem sudah berbeda pilihan, berbeda haluan, sudah berbeda dukungan dengan pihak Jokowi. Ini tanda-tanda NasDem sudah tak sejalan lagi dengan kepentingan Jokowi dan kita tahu pada Apel Siaga NasDem, Jokowi tidak diundang," kata dia kepada Liputan6.com, Senin (17/7/2023).

Terkait pengangkatan Budi Arie, Ujang memandang, hal inilah bagian perlahan-lahan mengeluarkan NasDem dari koalisinya.

"NasDem disingkirkan Jokowi, karena NasDem mendukung Anies Baswedan yang dianggap antitesa pemerintahan hari ini," jelas dia.

Senada, Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago juga memandang, sikap Jokowi ini seolah menjawab kritikan keras Surya Paloh kepada dirinya saat Apel Siaga NasDem Minggu 16 Juli 2023.

"Reshuffle diumumkan usai Apel Siaga NasDem, ini memperlihatkan kritik keras Surya Paloh kepada pemerintahaan langsung dijawab Jokowi dengan tidak lagi memberikan jatah Menkominfo. Sehingga kini sisa 2 menteri NasDem tersisa," kata dia kepada Liputan6.com, Senin (17/7/2023).

Menurut Arifki, ada baiknya Surya Paloh segera menarik dua menterinya yang tersisa di kabinet. Pasalnya, pasti sudah dianggap tak sejalan lagi dengan pemerintahan Jokowi.

"Jika benar mereka tidak lagi di kabinet Jokowi, maka ini menguntungkan bagi NasDem. Mengapa? Karena NasDem akan bisa semakin menegaskan narasi perubahan untuk 2024," jelas dia.

Namun, ini juga menguntungkan bagi pemerintahan Jokowi. "Artinya sektor pertanian dan kehutanan bisa semakin strategis dengan keinginannya tanpa ada campur tangan dari menteri yang partainya sudah menarasikan perbedaan jalan," kata dia.

Sementara, Analisis politik dari Universitas Paramadina, Khoirul Umam memandang, apa yang dilakukan Presiden Jokowi ini adalah bagian menghukum NasDem yang memilih berbeda sikap politiknya.

"Ini merupakan sanksi politik sekaligus konsekuensi dari perjuangan NasDem dalam memperjuangkan narasi perubahan dan mencapreskan Anies Baswedan," kata dia kepada Liputan6.com, Senin (17/7/2023).

Di sisi lain, perlu dilihat bahwa, ditunjuknya Budi Arie, seolah Presiden Jokowi memperlihatkan dukungannya untuk Prabowo. Pasalnya, Projo tak memihak ke Ganjar Pranowo, bacapres dari PDIP asal partai Jokowi. Tapi lebih kepada Menteri Pertahanan RI.

"Konsolidasi mesin politik relawan di sekitar Jokowi yang kini merapat ke Prabowo Subianto, justru diberikan kekuasaan besar dalam pemerintahan Jokowi. Hal ini seolah semakin menegaskan bahwa preferensi politik Jokowi memang lebih mengarah kepada Prabowo Subianto, ketimbang rekan separtainya Ganjar Pranowo," kata dia.

Sentimen: positif (87.7%)