Sentimen
Positif (98%)
18 Jul 2023 : 05.44
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Event: Rezim Orde Baru

Kab/Kota: Indramayu

Kasus: Teroris

Tokoh Terkait

Terkuak! Dukungan Pemerintah Orde Baru ke Al Zaytun: BJ Habibie Sumbang Rp 1,2 Triliun

Ayobandung.com Ayobandung.com Jenis Media: Nasional

18 Jul 2023 : 05.44
Terkuak! Dukungan Pemerintah Orde Baru ke Al Zaytun: BJ Habibie Sumbang Rp 1,2 Triliun

AYOBANDUNG.COM - Menurut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, Panji Gumilang, tokoh utama dari Pondok Pesantren Al Zaytun, merasa nyaman dengan posisinya dan diduga melakukan beberapa tindak pidana.

Mahfud MD mengatakan, "Panji Gumilang merasa sangat nyaman dan diduga melakukan tindak pidana dan penodaan agama menurut pandangan umum".

Mahfud menjelaskan bahwa Al Zaytun memiliki akar dari Negara Islam Indonesia (NII) Komandemen Wilayah (KW) IX, yang merupakan hasil operasi intelijen pemerintahan Orde Baru untuk memecah anggota NII "asli" yang didirikan oleh Kartosoewirjo.

Baca Juga: Nyamuk di Saguling Makin Ganas, Gigitannya Bisa Sebabkan Borok

Setelah NII berhasil dipisah, Panji Gumilang, yang merupakan bagian dari organisasi tersebut, memisahkan diri dan mendirikan Pondok Pesantren Al Zaytun pada tahun 1996.

Sejak saat itu, pemerintah Orde Baru memberikan dukungan kepada pondok pesantren tersebut.

"Jangan heran, pada masa lalu Pak BJ Habibie ingin menyumbang Rp1,2 triliun untuk membangun Al Zaytun. Saran tersebut berasal dari Pak Malik Fadjar, Menteri Agama. Saran itu bagus, dan saran dari Badan Intelijen Negara (BIN) saat itu, pada masa Habibie, memang bagus karena Panji Gumilang memisahkan diri dan mendirikan pondok pesantren sendiri dan menjadi anti-NII," kata Mahfud.

Menurut Mahfud, Panji Gumilang yang menentang NII kemudian mendirikan banyak gedung dengan nama tokoh nasional, seperti Gedung Soekarno dan Gedung Hatta di kompleks Pondok Pesantren Al Zaytun.

Baca Juga: Panji Gumilang Dikaitkan Dugaan Pencucian Uang, Mahfud Tegaskan Tak Tutup Ponpes Al Zaytun karena Hal Ini

"Pondok Pesantren Al Zaytun mementingkan tokoh-tokoh nasional, lambang Pancasila, dan mendorong para santri untuk menguasai Pancasila dan pendidikan kewarganegaraan yang baik. Itulah yang terjadi," tambahnya.

Setelah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah melalui dana bantuan operasional sekolah (BOS), Pondok Pesantren Al Zaytun berkembang menjadi pondok pesantren yang megah dan mewah.

"Di sana sangat megah, bahkan lebih mewah dari Kota Indramayu, meskipun berada di dalam wilayah Indramayu. Itu seperti kota modern, tetapi dengan keberadaan para santri di dalamnya," kata Mahfud.

Menurut Menkopolhukam, karena merasa nyaman, Panji Gumilang diduga melakukan tindak pidana, termasuk penodaan agama dan pencucian uang.

Meskipun dugaan tindak pidana tersebut sedang diselidiki, Mahfud menegaskan bahwa pemerintah tidak akan menutup Pondok Pesantren Al Zaytun.

Baca Juga: Sosok Ini Desak Gaji PNS Naik Segera Terealisasi, Siapa dan Apa Alasannya?

"Sulit rasanya untuk membubarkan Al Zaytun ketika terjadi peristiwa ini. Bagaimana cara membubarkan lebih dari 5.400 anak yang sedang belajar mulai dari SD, SMP, SMA, dan pesantren. Mau ditempatkan di mana? Jika mereka diusir, itu akan melanggar hak konstitusional," ujarnya.

Mahfud menambahkan bahwa sikap tersebut sejalan dengan tindakan pemerintah terhadap Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki yang dimiliki oleh Abu Bakar Ba'asyir, yang pada masa lalu merupakan salah satu tokoh teroris di Indonesia.

"Jika kita dengan tegas membubarkan lembaga pendidikan, apa yang akan terjadi pada masa depan negara hukum kita? Sejarah kita tidak pernah mencatat adanya pembubaran lembaga pendidikan," ujar Mahfud. ***

Sentimen: positif (98.1%)