Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Sukoharjo, Wonogiri, Grogol, Madiun, Solo
16 Halte Trans Jateng Tanggungjawab Dishub Sukoharjo
Krjogja.com Jenis Media: News
Krjogja.com - SUKOHARJO - Sebanyak 16 dari total 60 halte pemberhentian bus Trans Jateng di wilayah Kabupaten Sukoharjo menjadi tanggungjawab Dinas Perhubungan (Dishub) Sukoharjo. Hal tersebut mengingat titik penempatan halte berada di jalan dengan status milik kabupaten.
Bus Trans Jateng sendiri rencanakan akan mulai beroperasi sejak pagi hingga sore hari dengan rute dari Kota Solo melintasi Kabupaten Sukoharjo dan berakhir di Kabupaten Wonogiri pulang pergi pada awal Agustus mendatang.
Kepala Dishub Sukoharjo Toni Sri Buntoro, Minggu (16/7) mengatakan, Dishub Sukoharjo terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah selaku operator Bus Trans Jateng mengingat jadwal operasional pada awal Agustus sudah semakin dekat. Total sebanyak 15 Bus Trans Jateng telah disiapkan dengan rincian 14 Bus Trans Jateng inti yang akan beroperasi setiap hari mulai pukul 05.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB. Sedangkan satu Bus Trans Jateng lagi sebagai bus cadangan dan baru digunakan apabila ada bus inti yang bermasalah atau menemui kendala sehingga tidak bisa beroperasi.
Kesiapan juga terus dilakukan terkait halte Bus Trans Jateng untuk menaikan dan menurunkan penumpan. Total ada 121 halte akan dibangun disepanjang jalur Bus Trans Jateng mulai dari Kota Solo, Kabupaten Sukoharjo dan berakhir di Kabupaten Wonogiri.
Dari sebanyak 121 halte tersebut, 60 halte diantaranya masuk di wilayah Kabupaten Sukoharjo. Dari 60 halte tersebut sebanyak 16 halte diantaranya menjadi tanggungjawab Dishub Sukoharjo. Sedangkan sisanya akan disediakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Pembagian pengadaan 60 halte Bus Trans Jateng di wilayah Kabupaten Sukoharjo menyesuaikan dengan kewenangan jalan. Sebanyak 16 halte yang jadi tanggungjawab Dishub Sukoharjo karena berada di jalur tengah kota dan jalan jadi kewenangan Pemkab Sukoharjo.
"16 halte Bus Trans Jateng berada di jalur tengah kota mulai dari Patung Jamu Bulakrejo sampai gapura batas kota terminal bus Sukoharjo. Itu yang jadi tanggungjawab Dishub Sukoharjo dan sedang kami persiapkan," ujarnya.
Dishub Sukoharjo untuk sementara akan memasang rambu sebagai tanda pemberhentian Bus Trans Jateng. Hal ini dilakukan karena keterbatasan waktu yang semakin dekat dengan jadwal operasional Bus Trans Jateng. Kedepan halte Bus Trans Jateng akan disediakan Dishub Sukoharjo.
"Kita pesankan dulu rambu-rambu dititik pemberhentian Bus Trans Jateng. Halte bus sedang dalam proses," lanjutnya.
Beberapa persiapan yang sudah dilakukan Dishub Sukoharjo seperti ikut memantau langsung proses pembuatan Bus Trans Jateng ke perusahaan karoseri di Madiun Jawa Timur. Bus Trans Jateng dibuat dengan kapasitas 40 orang penumpang. Rinciannya 20 penumpang duduk dan 20 penumpang berdiri.
Rencananya total ada 14 Bus Trans Jateng inti dan satu bus cadangan yang akan melintasi wilayah Kabupaten Sukoharjo. Setiap 15 menit sekali Bus Trans Jateng akan melintas dan berhenti di halte yang disiapkan. Ditempat tersebut Bus Trans Jateng secara resmi akan menaikan dan menurunkan penumpang.
Rute Bus Trans Jateng pulang pergi dari Terminal Tirtonadi Kota Solo menuju ke Kabupaten Sukoharjo melalui wilayah Kecamatan Grogol, Bendosari, Sukoharjo Kota dan Nguter. Tujuan Bus Trans Jateng akan berakhir di terminal bus di Kabupaten Wonogiri.
Disetiap Kabupaten Kota yang dilintasi Bus Trans Jateng akan disediakan halte. Khusus di Kabupaten Sukoharjo rencananya ada sebanyak 60 halte Bus Trans Jateng.
"60 halte Bus Trans Jateng sedang dipersiapkan dan penempatannya berada di wilayah yang dilintasi mulai dari Kecamatan Grogol sampai Kecamatan Nguter," lanjutnya.
Halte Bus Trans Jateng tersebut nantinya ada yang berbentuk bangunan sebagai tempat penumpang. Keberadaan bangunan tersebut juga sebagai bentuk mempermudah akses penumpang saat naik dan turun dari Bus Trans Jateng.
"Ada juga halte Bus Trans Jateng yang hanya tulisan saja dan ada rambu petunjuknya. Halte tersebut akan disediakan disepanjang jalur yang dilintasi Bus Trans Jateng," lanjutnya.
Toni Sri Buntoro mengatakan, ada banyak transportasi umum bagi masyarakat Sukoharjo seperti bus dan angkutan dikelola swasta yang sebelumnya sudah terbiasa digunakan sebelumnya akhirnya banyak yang berhenti karena kendala operasional. Dalam perkembangannya pemerintah menambah fasilitas dengan menyediakan transportasi umum terintegrasi lainnya seperti Bus Batik Solo Trans (BST), Kereta Rel Listrik (KRL) Solo-Jogja dan Railbus Batara Kresna Solo-Wonogiri.
Transportasi umum tersebut disediakan pemerintah dan melintas di wilayah Kabupaten Sukoharjo. Sarana pendukung baik armada dan jalur lintasan telah tersedia. Diketahui banyak penumpang berasal dari warga Sukoharjo yang sering menggunakan untuk menunjang aktivitas seperti kerja, sekolah, berdagang dan keperluan lainnya.
"Khusus untuk BST sebagai sarana bus animo masyarakat Sukoharjo sangat tinggi. Bahkan banyak masukan dari masyarakat ke Dishub Sukoharjo untuk menambah jangkauan dan jam. Sebab ada beberapa wilayah di Kabupaten Sukoharjo belum dijangkau BST. Warga yang akan naik BST harus oper dulu dari rumah ke halte tersedia," lanjutnya.
Dishub Sukoharjo terkait masukan dari masyarakat sudah meneruskan ke pihak pengelola BST. Beberapa wilayah yang belum dijangkau BST di Kabupaten Sukoharjo berada di perkotaan hingga pedesaan. Seperti di Sukoharjo Kota hingga ke Kecamatan Bendosari, Nguter, Tawangsari, Weru dan Bulu.
Toni menjelaskan, BST baru masuk wilayah Kabupaten Sukoharjo seperti di Kecamatan Kartasura, Baki, Grogol, Mojolaban dan Polokarto. (Mam)
Sentimen: positif (98.5%)