Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: JKT48
Tokoh Terkait
Opick
Serasanada hingga Jogjakoplofest Batal Digelar, '23 Group Indonesia' Alami Kerugian
Krjogja.com Jenis Media: News
Suasana konferensi pers masalah pembatalan sejumlah event yang dilakukan EO Juwana dan SCunshine Creative (foto: ary b prass)
Krjogja.com - YOGYA - Event Organizer (EO) Juwana Creative dan Sunshine Creative gagal menyelenggarakan event musik seperti Serasanada, Jogjakoplofest, Sudutbaya hingga Crowdland. EO tersebut tak hanya merugikan konsumen pembeli tiket, namun juga pihak investor yang telah mencurahkan modal.
Festival Serasanada sedianya diselenggarakan 27 Mei 2023 lalu dengan menampilkan JKT48, Lyodra, The Pantura's, Opick dan HiVi. Banyak calon penonton yang telah membeli tiket, terpaksa kecewa dan harus mengurus pengembalian tiket.
Ternyata, pengembalian tiket tak juga berjalan dengan baik. Banyak calon penonton yang dananya belum kembali sampai saat ini, dengan berbagai alasan yang disampaikan oleh EO.
Di sisi lain, ternyata bukan hanya calon penonton yang dirugikan pihak EO. Investor dari 23 Group Indonesia juga mengalami hal serupa.
Calvin Bagus Pratama, owner 23 Group Indonesia mengatakan, telah berinvestasi lebih dari Rp 750 juta untuk empat event yang gagal dilaksanakan oleh pihak EO. Ia menegaskan bahwa 23 Group Indonesia bukanlah bagian dari EO yang gagal menyelenggarakan acara itu.
"23 Group Indonesia hanya sekedar sebagai investor yang disalahgunakan atau tidak sesuai dengan event yang mereka jalankan. Kami ingin mengembalikan kepercayaan penikmat event di Jogja bahwa tidak semua event organizer yang berada di Jogja dan sekitarnya bersifat menipu atau merugikan," tegasnya, Kamis (13/7/2023) malam.
Calvin bahkan tegas menyatakan siap memperkarakan pihak manapun ke depan yang menyebutkan bahwa 23 Outlet adalah bagian dari mereka. "Jika di kemudian hari ada pihak yang menyebutkan bahwa 23 Outlet adalah bagian dari mereka ataupun tanpa seizin dari 23 Group Indonesia akan kami tuntut secara hukum yang berlaku di Indonesia," tandasnya.
Sementara Abi, perwakilan EO Juwana Creative mengungkap bahwa kegagalan mereka menyelenggarakan konser disebabkan kesalahan dalam mengkalkulasi bisnis. Ia mengatakan tak memiliki niat untuk menipu, namun situasi terjadi kareja salah perhitungan.
"Terlepas dari hal tersebut tidak ada uang tersebut saya gunakan untuk pribadi, foya-foya, hedon apalagi niat untuk menipu. Dari total investasi Rp 750 kami memiliki itikad mengembalikan 170 juta. Kami sudah memberi uang muka kepada sebagian artis yang direncanakan tampil. Kekurangannya sedang dalam proses, Saya bertanggungjawab atas investasi yang telah diberikan oleh 23 Group Indonesia kepada kami," tutupnya. (Fxh)
Sentimen: negatif (97%)