Ilustrasi (pixabay)

Krjogja.com - BANTUL - Suhartuti (60) seorang pensiunan PNS warga Gadingharjo, Sanden, Bantul menjadi korban penipuan secara online. Karena kejadian tersebut, korban mengalami total kerugian Rp 75 juta.

Menurut Kasihumas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana Jumat (14/7/2023), kasus terjadi Rabu (12/7/2023) diawali korban menerima telepon lewat HP dari orang yang mengaku dari kantor Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).

Lewat telepon tersebut korban disuruh menghubungi Drs Haryanto yang katanya pegawai Taspen untuk mencairkan dana Taperum Tabungan Perumahan (Taperum).

Setelah korban menghubungi orang yang mengaku Drs Haryanto, korban diminta mentransfer sejumlah uang untuk mecairkan dana Taperum. “Seluruh uang yang sudah ditransfer korban sebanyak Rp75 juta,” jelas Jeffry.

Setelah uang ditransfer korban mencoba menghubungi nomor pelaku kembali, ternyata nomor tersebut sudah tidak aktif. Sadar telah menjadi korban penipuan, korban kemudian membuat laporan polisi di Polres Bantul.

Jeffry mengimbau, bagi pensiunan PNS, untuk berhati-hati, jika ada telepon yang mengatasnamakan dari Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Taspen).

Para pensiunan PNS, harus waspada apabila ada pihak-pihak yang mengatasnamakan lembaga pemerintahan seperti itu yang meminta uang atau menginformasikan pembagian dividen.

“Jika ada oknum yang mengatasnamakan Taspen kemudian menjanjikan hal-hal tersebut maka sudah dipastikan itu adalah penipuan,” paparnya.

Ia juga menyarankan kepada masyarakat khususnya para pensiunan PNS apabila menerima telepon dari seseorang yang mengatasnamakan Taspen, yang dirasa janggal, maka perlu berhati-hati.

“Silahkan hubungi call center Taspen 1500-919 sebagai sarana informasi dan keluhan pelanggan yang mudah diakses peserta,” pungkasnya. (Jdm)