Pimpinan Komisi III DPR: Begal Harus Dibasmi tapi Tak Harus Ditembak Mati
Keuangan News Jenis Media: Nasional
KNews.id – Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution meminta aparat tegas menindak begal walaupun ditembak mati. Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni setuju Polri menindak tegas membasmi para begal.
“Mestinya Polri sudah tahu para penjahat yang ada di republik kita, ada sikap yang di awal untuk pencegahan, tapi kalau akhirnya tidak bisa, maka sikap tegas harus diambil oleh anggota Polri di lapangan,” kata Sahroni saat dihubungi, Rabu (12/7/2023).
Sahroni mengatakan penjahat begal memang bermacam model. Namun, menurutnya, mereka adalah penjahat yang tetap harus dibasmi.
“Begal kan berbeda-beda modelnya, walaupun semua begal itu judulnya penjahat dan harus dibasmi,” ucapnya.
Meski begitu, Bendum NasDem ini menilai tindakan tegas Polri tidak harus menembak mati. Menurutnya, Polri pasti punya cara tertentu untuk mengurangi tindakan begal.
“Kita serahkan kepada Polri untuk menyikapi hal kasus tersebut. Kalau sudah 2 kali dan orang yang sama sih Polri harus tegas, tegas bukan berarti harus tembak mati, kan mengeluarkan tembakan itu harus ada peringatan,” ujarnya.
Sebelumnya, dikutip dari akun Twitter Bobby Nasution, pernyataan soal tembak mati begal tersebut dicuitkannya pada 8 Juli 2023. Bobby menyatakan kejahatan begal dan geng motor sudah meresahkan masyarakat.
“Untuk itu, saya harap pihak kepolisian lebih tegas untuk menindak para pelaku di lapangan walaupun harus ditembak mati,” kata Bobby.
Selanjutnya, Bobby juga menegaskan kembali perihal pernyataannya mendukung polisi menembak mati begal. “Begal dan pelaku kejahatan tentu saja tak punya tempat di Kota Medan. Aksi mereka meresahkan, sudah tepat jika aparat bertindak tegas karena kita ingin ketenangan, keamanan di Medan,” kata Bobby Nasution dalam keterangannya, Selasa (11/7) kemarin.
Penjelasan Bobby Nasution
KontraS Sumatera Utara sempat mengkritik pernyataan Bobby. Menurut KontraS Sumut, pernyataan Bobby serampangan dan mendukung extrajudicial killing dan berpotensi menjerumuskan kepolisian untuk menyalahi aturan sesuai perkap-perkap terkait. Bobby kemudian menanggapi kritik-kritik tersebut.
“Tanggapannya untuk LBH sama apa (KontraS juga) oh iya. Saya mewakili para begal, terima kasih untuk LBH,” ujar Bobby dalam keterangannya kepada detikSumut, Rabu (12/7).
Saat ditanya apakah penindakan begal harus dengan ditembak mati, Bobby meminta menanyakan langsung ke masyarakat.
“Tanya masyarakatnya saja deh,” ucapnya. (Zs/Dtk)
Sentimen: positif (50%)