Sentimen
Positif (44%)
15 Jul 2023 : 19.30
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: bandung, Cimahi, Bogor, Gunung, Bekasi, Depok, Jati, Cirebon, Karawang, Kemayoran, Indramayu, Sumedang, Purwakarta

Aktivitas Bandara Husein Dialihkan ke Kertajati, Said Didu: Kasihan Orang Bandung Jadi Korban Proyek

15 Jul 2023 : 19.30 Views 3

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Aktivitas Bandara Husein Dialihkan ke Kertajati, Said Didu: Kasihan Orang Bandung Jadi Korban Proyek

FAJAR.CO.ID -- Aktivitas penerbangan di Bandara Husein Sastranegara segera dialihkan ke Kertajati. Bandara Internasional Kertajati bakal beroperasi penuh pada Oktober 2023.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan rencana tersebut saat peresmian Jalan Tol Cisumdawu, Selasa 11 Juli 2023. Menurut Jokowi, pengalihan aktivitas Bandara Husein ke Kertajati, tidak bisa dilakukan secara terburu-buru.

Dia menginginkan pemindahan fungsional Bandara Kertajati benar-benar dilakukan secara hati-hati. "Untuk yang jet Oktober, maksimal pemindahan seluruhnya 1 tahun," tegasnya.

Eks Sekretaris Menteri BUMN, Said Didu yang dikenal selalu mengkritik kebijakan pemerintahan Joko Widodo kembali menyoroti rencana pengalihan aktivitas Bandara Husein Sastranegara ke Kertajati.

Said Didu yang juga dikenal sebagai loyalis Anies Baswedan ini mengemukakan kritikannya melalui akun Twitter @msaid_didu. Melalui cuitannya di Twitter, Said Didu mengaku kasihan pada warga Bandung.

"Kasihan benar orang Bandung jadi korban proyek ambisius," cuitnya.

Said Didu menambah cuitan yang menunjukkan rasa kasihannya kepada warga Bandung.

"Demi hidupkan Kertajati Bandara Husein akan ditutup atau dibuka terbatas. Demi hidupkan Kereta Api Cepat, Kereta Api Parahyangan direncanakan akan ditutup." tulisnya.

Cuitan Said Didu ini menanggapi kritikan Joel Picard melalui akun Twitter @sociotalker.

"Tidak tahan dibully karena kebijakan tanpa perhitungan, akhirnya Bandara Husein dijadiin korban." cuitnya.

Cuitan Muhammad Said Didu melalui akun Twitter @msaid_didu menuai komentar yang pro dan kontra.

@Bang***ng
"Enggak bisa ngolah sumber alam menjadi pendapatan negara…rakyat yg menjadi fokus utk dijadikan sumber pendapatan negara"

@di***uns
"Bukannya udah direncanakan rezim SBY dan gunting pita jkw? Cc: @demokr"

@Opo***iOjol
"Apalagi yah yg dikorbankan klo kereta cepat sepi peminat?."

@Hendry***naOne
"Sebagai orang yg ngaku punya intlektualitas sebaiknya pak @msaid_didu baca dulu alasan Bandara Internasional Jawa Barat (BJIB) dibangun di Kertajati. Ini berita lawas kalau gak salah April 2018 yg Presidennya masih pak SBY. Malu sama Umur pak."

@ucok**ielpurba
"Kenapa ngga protes sewaktu bandara Kemayoran (domestik) dan Halim Perdanakusuma (internasional) dipindah ke Bandara Soekarno Hatta Tanggerang, saat kau masih idealis."

@bajil***din
"Wkwkwkwkwkwk….si paling bandung
Padahal orang2 banyak yg dukung itu bandara dipindah. Dikira Jabar, Bandung doang kali ini pak didu."

@Taruna***ie1
"Begitu pula nanti klo bukan kereta api cepat jkt-bdg akan dhentikan operasinya, dan yg beroperasi hanya kereta cepat JKT-BDG, jika kereta api cepat tdk jadi tumpuan warga maka jln tol JKT-BDG akan dibatasinya."

Melansir Jawapos, rencana pembangunan Bandara Internasional Kertajati yang dulu diberi nama Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) telah dimulai pada tahun 2013 lalu. Pembangunan sudah melakukan tahapan kajian strategis.

Desa Kertajati berada di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Pemerintah era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memilih Kertajati, karena menjadi salah satu proyek strategis nasional (PSN) Pembangunan Bandar Udara (Bandara) Internasional.

Dari hasil kajian, tanah bekas lahan persawahan seluas 1.800 hektare tersebut dianggap menjadi lokasi strategis sebagai pusat arus lalu lintas udara internasional.

Kabid Umum dan Humas Unit Manajemen Proyek PT BIJB Rizkita Tjahjono Widodo mengatakan, rencana pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) pada tahun 2013 lalu sudah melakukan tahapan kajian strategis.

Secara demografis, wilayah Kecamatan Kertajati di Kabupaten Majalengka dianggap menjadi titik temu pelintasan dari berbagai daerah pusat ekonomi, seperti Jakarta, Bandung, dan Karawang.

Kertajati, Majalengka pun dinilai strategis dengan rencana pemerintah pusat mengembangkan potensi ekonomi di tiga kawasan di Jawa Barat.

Pertama, Cirebon Raya meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Majalengka, Kuningan, dan Indramayu (Ciayumajakuning).

Kedua, kawasan Bandung Raya, meliputi, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang.

Ketiga, kawasan Bodebekkarpur meliputi, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta.

Bandara Internasional Kertajati tersebut dianggap sangat strategis untuk mendongkrak perekonomian dari mobilitas arus masuk-keluar orang dari berbagai daerah di Indonesia, maupun luar negeri.

Bandara Internasional Kertajati pun dianggap bisa akan menjadi penghubung transportasi logistik dari dua pelabuhan, yaitu Pelabuhan Muara Jati, Cirebon dan Pelabuhan Patimban, Subang.

Dari Pelabuhan Cirebon ke Bandara Kertajati, hanya berjarak 59 Km dengan jarak tempuh sekitar 2 jam. Sedangkan jarak tempuh dari Pelabuhan Patimban hanya memakan waktu 1 jam 30 menit.

"Berbicara transportasi, tentu membicarakan barang dan orang. Dengan adanya Bandara International di Majalengka ini akan memberikan kemudahan orang berkunjung ke sini. Dengan itu akan berdampak meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah daerah sekitar," ujarnya saat ditemui JawaPos.com, Minggu, (15/4/2018) seperti dikutip fajar.co.id Sabtu (15/7/2023).

Secara geografis, lahan yang digunakan untuk pembangunan BIJB Kertajati adalah bekas lahan persawahan. Lahan pertanian di Desa Sukamulya, Kecamatan Kertajati tergolong sebagai lahan tadah hujan.

Lahan pertanian tersebut tidak cocok untuk ditanami padi saat musim kemarau, sehingga tidak produktif menghasilkan padi dalam waktu jangka panjang.

"Secara kajian geografis, lokasi Kertajati sangat aman dan jauh dari gunung. Bila sewaktu-waktu ada gunung meletus, asapnya cukup jauh. Selian itu, tidak ada obstacle atau penghalang bangunan. Daerahnya pun tidak terlalu resisten dari gempa bumi dan banjir. Sehingga aman," ujarnya.

Faktor lain dipilihnya Kabupaten Majalengka menjadi lokasi pembangunan Bandara Internasional Kertajati adalah alasan pendapatan ekonomi daerah. Secara demografis, Upah Minimum Regional (UMR) Kabupaten Majalengka tergolong rendah dibandingkan dengan daerah sekitar, khususnya di wilayah Ciayumajakuning.

Sehingga, setelah BIJB Kertajati itu sudah dioperasikan pada pertengahan Juni mendatang, dengan adanya bandara kelas internasional, dapat memberikan dampak pembangunan ekonomi warga Kabupaten Majalengka.

"Alasan perekonomian yang rendah pun jadi pertimbangan pemerintah pusat membangun Bandara di wilayah Timur di Jawa Barat. Khususnya di Majalengka," terangnya. (jpg/fajar)

Sentimen: positif (44.4%)