Sentimen
Positif (79%)
14 Jul 2023 : 21.26
Informasi Tambahan

Event: vaksinasi

Hewan: Sapi

Kab/Kota: Gunung, Sukoharjo, Yogyakarta

Antisipasi Antraks, Hewan Ternak di Perbatasan Gunung Kidul Disasar Vaksinasi

14 Jul 2023 : 21.26 Views 3

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

Antisipasi Antraks, Hewan Ternak di Perbatasan Gunung Kidul Disasar Vaksinasi

Krjogja.com - SUKOHARJO - Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo melakukan vaksinasi antraks pada sejumlah hewan ternak khususnya di wilayah berbatasan dengan Gunung Kidul Yogyakarta meliputi Kecamatan Tawangsari, Weru dan Bulu. Langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk antisipasi masuknya penyakit antraks mengingat sejumlah hewan ternak di Gunung Kidul Yogyakarta sudah terjangkiti dan menimbulkan dampak kerugian besar.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, Kamis (13/7) mengatakan, kondisi di Kabupaten Sukoharjo sampai sekarang masih aman dan belum ditemukan kasus penyebaran penyakit antraks. Kepastian tersebut didapati setelah Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo melakukan pengawasan dengan menerjunkan petugas mengecek langsung kondisi hewan ternak. Namun demikian, meski dipastikan aman, Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo tetap melakukan antisipasi.

Langkah cepat dilakukan dengan pemberian vaksinasi antraks pada sejumlah hewan ternak di wilayah rawan yang berbatasan dengan Gunung Kidul Yogyakarta. Vaksin antraks diberikan petugas langsung menyasar sapi milik peternak. Petugas mendatangi kandang di peternakan sekaligus pemeriksaan kondisi kesehatan hewan ternak.

"Vaksinasi antraks dilakukan dengan sasaran di wilayah perbatasan dengan Gunung Kidul Yogyakarta. Wilayah tersebut seperti di Kecamatan Tawangsari, Weru dan Bulu. Mungkin secara bergantian nanti," ujarnya.

Bagas menjelaskan, wilayah tersebut disasar sebagai antisipasi penyebaran penyakit antraks. Sebab kasus penyakit antraks sudah ada temuan dan menimbulkan kerugian cukup besar bagi peternak di Gunung Kidul Yogyakarta.

"Di Gunung Kidul Yogyakarta sudah ada temuan kasus antraks dan kami antisipasi agar jangan sampai masuk ke wilayah Kabupaten Sukoharjo. Karena itu kami perketat dengan pengawasan dan vaksinasi," lanjutnya.

Usai vaksinasi, pada peternak diminta tetap melakukan pengawasan dan menjaga kesehatan hewan ternak. Termasuk juga terkait kebersihan kandang. Apabila ada temuan atau kejanggalan pada kondisi kesehatan hewan ternak maka para peternak diminta untuk segera melapor pada petugas.

"Tetap waspada baik dari kami dan peternak juga sama. Penyakit antraks sedang jadi perhatian semua pihak dan jangan sampai masuk wilayah Kabupaten Sukoharjo," lanjutnya.

Bagas Windaryatno mengatakan, kasus penyakit antraks pada hewan ternak sapi sudah ditemukan di Gunung Kidul Yogyakarta. Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo melakukan langkah cepat dengan mewaspadai penyebaran penyakit antraks pada hewan ternak di peternakan dan pasar hewan disemua wilayah di Kabupaten Sukoharjo. Selain itu, Dinas Pertanian Perikanan Sukoharjo melakukan antisipasi penyebaran penyakit antraks dengan memperketat pengawasan perdagangan hewan ternak sapi dari luar daerah masuk ke wilayah Kabupaten Sukoharjo.

Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo sudah menerjunkan petugas melakukan pemantauan dan pemeriksaan hewan ternak sapi di peternakan dan pasar hewan. Hal ini untuk memastikan kondisi baik kandang dan lingkungan sekitarnya bersih dan hewan ternak sehat atau bebas penyakit.

Dalam pemantauan tersebut petugas juga memberikan sosialiasi dan edukasi kepada peternak dan pedagang hewan ternak untuk mewaspadai penyebaran penyakit antraks. Hasil sementara tidak diketahui ada temuan penyakit antraks di wilayah Kabupaten Sukoharjo.

Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo juga menerjunkan petugas melakukan pengawasan lalu lintas perdagangan hewan ternak baik di jalan, peternakan dan pasar hewan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi hewan ternak khususnya sapi berpenyakit antraks dari luar daerah masuk ke wilayah Kabupaten Sukoharjo.

"Dari dalam kami waspadai dengan pemantauan dan dari luar khususnya lalu lintas perdagangan hewan ternak kami perketat pengawasan setelah ada temuan penyakit antraks di luar daerah seperti di Gunung Kidul Yogyakarta," lanjutnya.

Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo sekarang mengintensifkan pemantauan dan pengawasan di wilayah perbatasan dengan Gunung Kidul Yogyakarta. Termasuk warga dan peternak diminta tidak bersinggungan dengan hewan ternak dari Gunung Kidul Yogyakarta yang berpenyakit antraks.

"Pastikan dulu hewan ternak sehat dan tidak berpenyakit agar tidak menyebar. Peternak dan pedagang juga dilibatkan untuk menjaga kondisi kesehatan hewan ternak mereka," lanjutnya.

Peternak dan pedagang hewan ternak diminta memberikan informasi atau melapor ke petugas apabila menemukan hal-hal mencurigakan terkait kondisi kesehatan hewan ternak. Pelaporan yang cepat sangat diharapkan sebagai antisipasi terjadinya penyebaran penyakit antraks di wilayah Kabupaten Sukoharjo.

Bagas menjelaskan, kasus penyakit antraks sangat jarang terjadi di wilayah Kabupaten Sukoharjo. Namun demikian, Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo tetap mewaspadai.

"Sebelumnya sudah ada temuan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK), Lumpy Skin Diseases (LSD) pada hewan ternak. Penanganan cepat dilakukan dan dapat tertangani semua," lanjutnya.

Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo juga menekankan terkait pentingnya Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dan Surat Keterangan Status Reproduksi (SKSR). Hal ini wajib dipenuhi dalam perdagangan hewan ternak untuk memastikan kelayakan baik kondisi kesehatan hewan dan status reproduksinya.

"Perdagangan hewan ternak juga dilakukan pengawasan pada kelengkapan dokumen khususnya SKKH dan SKSR," lanjutnya. (Mam)

Sentimen: positif (79.9%)