Sentimen
Positif (72%)
14 Jul 2023 : 21.07

Internasional KTT Asia Timur Harus Jadikan Indo-Pasifik Kawasan Stabil Pusat Pemberitaan

14 Jul 2023 : 21.07 Views 2

RRi.co.id RRi.co.id Jenis Media: Nasional

Internasional
KTT Asia Timur Harus Jadikan Indo-Pasifik Kawasan Stabil

Pusat Pemberitaan

KBRN, Jakarta: Kekhawatiran Indo-Pasifik menjadi medan pertempuran baru terungkap dalam pernyataan pembuka Pertemuan KTT Menteri Luar Negeri Asia Timur ke-13. Untuk itu KTT Asia Timur harus berkontribusi untuk membuat Indo-Pasifik menjadi kawasan yang damai, stabil, dan inklusif.

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menyampaikan hal tersebut dalam 13th East Asia Summit Foreign Ministers' Meeting, Jumat (14/7/2023). KTT Asia Timur (EAS) adalah forum tahunan yang diikuti pemimpin-pemimpin di kawasan ini berdasarkan mekanisme ASEAN Plus Six.

"Saya tidak akan menahan apa yang saya sampaikan hari ini. Indo-Pasifik berada pada titik kritis," kata Retno di hadapan para menlu EAS dalam acara yang digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta.

"Ada yang mengatakan Indo-Pasifik sedang mengalami gejala 'Perang Dingin di Tempat Panas'. Indo-Pasifik tidak boleh menjadi medan pertempuran yang lain," katanya.

"Wilayah kita harus tetap stabil, dan kami berniat untuk tetap seperti itu. Indo-Pasifik tidak hanya harus menjadi kontributor bersih untuk pertumbuhan, tetapi juga menjadi kontributor bersih untuk perdamaian yang memproyeksikan paradigma kolaborasi kita ke kawasan lain," kata Retno menegaskan.

Kawasan ini merupakan rumah 60 persen populasi dunia dan berkontribusi terhadap pertumbuhan global selama 30 tahun ke depan. Retno mengumpamakan EAS sebagai sistem perkeretaapian dengan setiap relnya bersilangan, namun bukan untuk menghalangi.

"Kita semua memiliki perbedaan, tetapi terserah kita untuk menggunakan perbedaan ini sebagai kekuatan pemisah atau mengubahnya menjadi kekuatan yang memperkaya upaya kolektif kita. Bapak pendiri bangsa kami memvisualkannya dalam konsep 'kesatuan dalam keragaman'," kata Retno.

Menurutnya, ini adalah gagasan yang mengangkat perbedaan untuk menciptakan keharmonisan dan menetapkan agenda secara bersama. Ia berharap, pembicaraan yang berlangsung pada pertemuan ini akan menerapkan konsep 'Unity in Diversity'.

Sentimen: positif (72.7%)