Sentimen
Positif (92%)
12 Jul 2023 : 06.59
Partai Terkait

Internasional ASEAN Tidak akan Jadi Wakil Kekuatan Mana Pun Pusat Pemberitaan

12 Jul 2023 : 06.59 Views 3

RRi.co.id RRi.co.id Jenis Media: Nasional

Internasional
ASEAN Tidak akan Jadi Wakil Kekuatan Mana Pun

Pusat Pemberitaan

KBRN, Jakarta: ASEAN mengirimkan pesan tegas bahwa negara-negara di Asia Tenggara ini tidak mewakili kekuatan mana pun dalam persaingan global. Di sisi lain, ASEAN harus berani mencegah potensi konflik dan melakukan diplomasi preventif untuk menggapai perdamaian.

Pesan disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam Sidang Paripurna ASEAN Foreign Ministers' Meeting (AMM) ke-56, Selasa (11/7/2023). Menurutnya, lima dekade perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan ini jangan dimaknai sebagai anugerah.

"Ini adalah hasil dari upaya sistematis untuk membangun arsitektur regional yang inklusif, berlabuh pada kebiasaan dialog dan kolaborasi berdasarkan prinsip-prinsip Piagam PBB, Piagam ASEAN, dan hukum internasional. Ini adalah merek dagang utama ASEAN. Kami terbuka untuk bekerja sama tanpa keterasingan," kata Retno.

Untuk mempertahankan pencapaian tersebut, ASEAN harus menjaga kolaborasi, persatuan, dan sentralitasnya dalam mengarungi dinamika regional dan global. Retno menyinggung pentingnya kredibilitas ASEAN dalam mempertahankan capaian ini melalui konsistensi pelaksanaan Piagam ASEAN dalam proses pengambilan keputusan.

"Kita harus membuktikan bahwa dengan bersatu kita bisa menjawab tantangan yang ada, sekaligus siap mengantisipasi dan menjawab tantangan di masa depan. Inilah mengapa Visi ASEAN jangka panjang sangat penting," kata Retno saat membuka pertemuan.

"Kedua, ASEAN hanya penting jika tetap berada di kursi pengemudi dalam menavigasi dinamika regional. Kita perlu mengirimkan pesan yang jelas bahwa ASEAN tidak akan pernah menjadi wakil dalam persaingan kekuatan besar," kata Retno lagi.

Menurutnya, Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara (TAC) harus dipatuhi semua negara anggota. ASEAN harus menjadi yang terdepan dalam membangun arsitektur kawasan yang inklusif.

"Kita harus menekankan bahwa mini-lateralisme apa pun harus batu bata perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di Indo-Pasifik. Inilah mengapa kita perlu memperluas keterlibatan inklusif kita dengan kawasan lain, (yakni-red) seluruh lanskap strategis Indo-Pasifik, termasuk dengan Forum Kepulauan Pasifik dan Asosiasi Pesisir Samudra Hindia," katanya.

Retno melanjutkan bahwa melalui kontribusi seperti ini, ASEAN akan dapat terus menjadi penting. Berikutnya, ASEAN pun akan dapat menjadi episentrum pertumbuhan.

Sentimen: positif (92.8%)