Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Lamborghini, Ferrari
Kab/Kota: Semarang, Cirebon
Tokoh Terkait
BRIN Tanggapi Aryanto Misel tapi Tunggu Hari Rabu
Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional
BRIN Tanggapi Aryanto Misel tapi Tunggu Hari Rabu
POJOKSATU.id – Perseteruan antara Aryanto Misel dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terus memanas.
Hal itu terkait dengan Nikuba temuan Aryanto yang disebut merupakan teknologi reaktor hidrogen yang mengubah air jadi bahan bakar kendaraan bermotor.
Aryanto sendiri menegaskan dirinya sudah tidak mau mendapat bantuan atau difasilitasi BRIN.
Keengganan pria kelahiran Semarang yang kini tinggal di Cirebon itu lantaran merasa dirinya dan karyanya sama sekali tidak dihargai.
Aryanto juga menyebut karyanya itu sudah ‘dibantai’ dulu sejak setahun lalu oleh BRIN.
Namun sikap BRIN mendadak berubah setelah tahu dirinya diundang ke Italia oleh Ferrari dan Lamborghini.
- Pantas aja Aryanto Misel Nikuba Eneg ke BRIN, Lah Ngomongnya di Depan Jenderal Dudung
BRIN lantas menawarkan bantuan dan penggunaan fasilitas riset milik BRIN di Cibinong, Jawa Barat.
Akan tetapi tawaran itu ditolak mentah-mentah oleh Aryanto.
Tidak butuh BRIN
Kisah Aryanto Misel dengan Nikuba dan BRIN ini juga ramai di media sosial.
Di Twitter misalnya, pemilik akun @kegblgnunfaedh mengunggah potongan video wawancara Aryanto di sebuah stasiun televisi.
- Cadasnya Pembalasan Aryanto Misel Nikuba untuk BRIN, ‘Kan Barang Ini mau Dipakai di Italia’
Dalam video tersebut, Aryanto menyatkan dirinya tidak butuh pemerintah dan BRIN untuk mengembangkan teknologi temuannya.
Kekesalannya itu dipicu lantaran ia dan karyanya sudah dibantai lebih dulu oleh BRIN.
“Saya nggak butuh mereka. Saya sudah ‘dibantai’ habis. Nggak mau (kerja sama atau dibantu),” ujar Aryanto.
Aryanto juga menyatakan membanderol Nikuba ciptaannya itu seharga Rp15 miliar.
Tawaran itu diberikan kepada perusahaan otomotif di Milan, Italia.
Selain sebagai bantuk apresiasi, uang itu juga akan digunakannya untuk melakukan riset.
- Aryanto Misel Ternyata juga Ciptakan Bom Pemadam Api dari Kulit Singkong, Pembelinya dari Luar Negeri
“Itu (Nikuba) mau saya tawarkan Rp 15 miliar,” kata dia.
Aryanto juga mengaku sama sekali tidak menyesal atau sayang jika nantinya Nikuba dimiliki bangsa lain.
Kendati nantinya teknologi yang ia ciptakan itu dikembangkan lagi menjadi produk jadi.
“Saya membutuhkan dana untuk mengembangkan risetnya lebih lanjut,” tandas Aryanto.
Jawaban BRIN
Sementara, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko akhirnya angkat bicara dan menanggapi pernyataan Aryanto Misel.
Akan tetapi tanggapan itu akan disampaikan secara resmi dalam konferensi pers di BRIN.
- Profil Aryanto Misel Penemu Nikuba, cuma Lulusan SMP Pernah jadi Penyemir Sepatu dan Jualan Koran di Jakarta
Rencananya konferensi pers BRIN tanggapi Aryanto dan Nikuba itu akan dilakukan pada hari Rabu.
“Rabu akan ada tamu media di BRIN,” ujar Laksana.
Dalam kesempatan lain Laksana pernah menyatakan bahwa BRIN bukanlah pihak yang memberikan pengakuan atas sebuah temuan atau inovasi.
“Tetapi bukan memberi pengakuan,” ujarnya.
Akan tetapi BRIN bisa memberikan fasilitas dan memfasilitasi masyarakat untuk melakukan riset mengembangkan temuan dan inovasinya.
Hal itu bisa dilakukan masyarakat melalui Fasilitasi Inovasi Akar Rumput (FIAR).
- Bukan cuma Nikuba, Aryanto Misel juga Bisa Ubah Premium jadi Pertamax, 120 Inovasi Lainnya Sudah Siap
Laksana menyatakan bahwa dalam dunia sains tidak bisa sembarangan karena selalu dibutuhkan kehati-hatian.
Sebuah temuan atau inovasi selain itu juga harus bisa dibuktikan secara saintifik.
Setelah bisa dibuktikan secara saintifik, barulah kemudian bisa diterima oleh komunitas sains.
“Di sains kita harus cukup berhati-hati sampai terbukti secara saintifik bisa diterima oleh komunitas ilmiah,” tandas Laksana. (Guruh/Pojoksatu)
Sentimen: positif (64%)