Sentimen
Positif (98%)
10 Jul 2023 : 18.31
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Kab/Kota: Guntur, Mataram

Kasus: HAM

Tokoh Terkait

Kisah Presiden Soekarno Hidup Melarat Tak Ada Uang, Piyama Saja Pernah Dibelikan Duta Besar

10 Jul 2023 : 18.31 Views 3

Pojoksatu.id Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional

Kisah Presiden Soekarno Hidup Melarat Tak Ada Uang, Piyama Saja Pernah Dibelikan Duta Besar

POJOKSATU.id, JAKARTA— Selama menjadi Presiden RI, Soekarno hidup kesulitan dan melarat. Hal ini diungkap oleh Soekarno sendiri dalam wawancaranya kepada jurnalis AS, Cindy Adams.

Soekarno menyebut kalau gajinya selama jadi presiden hanya US$ 220. Dia pun tidak memiliki rumah dan tanah. Dia hidup dari istana ke istana yang dimiliki negara.

Menurut Soekarno kepada Cindy Adams, dia pernah dibelikan piyama oleh duta besar saat kunjungan ke luar negeri.

Duta besar itu merasa kasihan karena Sukarno memakai baju tidur yang sudah robek.


-

Kisah Soekarno dan Larangan The Beatles Masuk Indonesia, Sampai Penggemarnya Dibotak

“Adakah Kepala Negara yang melarat seperti aku dan sering meminjam-minjam dari ajudannya?,” kata Sukarno kepada Cindy Adams dalam Bung Karno : Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.

Mengutip wawancara dengan Cindy Adams, saking miskinnya, Soekarno bahkan pernah hampir diberi gedung secara patungan oleh rakyat. Namun, diamenolak dengan alasan tidak ingin merepotkan.

Putra pertama Soekarno, Guntur Soekarnoputra, membenarkan pernyataan ayahnya itu. Dalam kolom opini di Media Indonesia (26 September 2020), Guntur menyebut kalau Soekarno, sejak sebelum sampai menjadi presiden, kantongnya selalu tipis.

Tak heran kalau dia kerap meminjam uang kepada sahabatnya sejak zaman pergerakan, salah satunya Agoes Moesin Dasaad.

“Sebagai Presiden, Bung Karno adalah presiden yang paling miskin di dunia ini. Ia tidak punya tanah, tidak punya rumah, apalagi logam-logam mulia seperti yang digembar-gemborkan orang selama ini,” kata Guntur.

Rumor Harta Karun Soekarno

Sejarawan Indonesia, Ong Hok Ham, juga membantah rumor harta karun Sukarno. Lewat Kuasa dan Negara (1983), Ong mematahkan cerita itu dan memberi fakta sejarah sesungguhnya.

Salah satunya terkait cerita Soekarno mewarisi kekayaan kerajaan Mataram Islam.

Kata Ong, tidak mungkin ada seseorang mewarisi harta dari kerajaan kuno. Apalagi mewariskan batangan emas.

Masalahnya, harta kerajaan kuno tidak sebesar yang dibayangkan. Mataram Islam saja saat masih eksis punya utang kepada VOC.

Jika benar punya kekayaan banyak, harusnya kerajaan itu membayar utangnya.

Ong juga menyebut kalau kisah harta karun Sukarno sebenarnya bisa dipatahkan dengan argumen sederhana: jika punya emas, seharusnya Soekarno tidak melarat hingga akhir hayatnya.

Berarti, cerita harta karun Presiden Pertama Soekarno yang selama ini dipercaya itu mengandung kesalahan. (ikror/pojoksatu)

Sentimen: positif (98.3%)