Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: Ular
Kab/Kota: Serang, Moskow
Tokoh Terkait
Putin Benar, Ukraina Akui Serang Jembatan Terpanjang di Eropa
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Ukraina akhirnya mengakui menjadi dalang di balik serangan terhadap jembatan Kerch yang menghubungkan Rusia dengan Krimea, yang telah dikendalikan Moskow sejak merebut semenanjung itu pada 2014.
Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Maliar telah membuat pengakuan paling jelas bahwa pasukan Ukraina bertanggung jawab atas serangan Oktober lalu di jembatan terpanjang di Eropa itu.
Adapun, Maliar merilis daftar 12 prestasi Ukraina sejak dimulainya invasi skala penuh Rusia 500 hari yang lalu, melalui Telegram.
"Pada 273 hari yang lalu, (kami) melancarkan serangan pertama di jembatan Krimea untuk mengganggu logistik Rusia," katanya, dikutip dari CNN International, Senin (10/7/2023).
Pesan Telegram itu juga menyebutkan tenggelamnya kapal perang Rusia Moskva (451 hari lalu) dan pembebasan Pulau Ular (373 hari lalu).
Serangan di jembatan Kerch, yang mengganggu jaringan transportasi utama antara daratan Rusia dan semenanjung Krimea yang dianeksasi, tidak hanya memukul upaya militer Rusia di Ukraina tetapi juga merupakan pukulan psikologis bagi Moskow dan kemenangan propaganda besar bagi Kyiv .
Pejabat Ukraina merayakan ledakan itu pada saat itu tetapi tidak membuat klaim tanggung jawab yang jelas.
Itu terjadi sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin berusia dan Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Oleksiy Danilov menerbitkan video jembatan yang terbakar.
Di antara tanggapan lain, angkatan laut Ukraina mengunggah di Facebook, "Pertahanan udara Federasi Rusia, apakah Anda sedang tidur?" di samping video yang menunjukkan bagian jalan jembatan yang telah hancur total.
Putin kala itu dengan tegas menuduh Ukraina menjadi dalang ledakan kuat yang merusak jembatan utama yang menghubungkan Rusia dan Krimea. Dia menggambarkan ledakan itu sebagai tindakan terorisme.
"Tidak diragukan lagi, ini adalah tindakan yang bertujuan menghancurkan infrastruktur sipil yang sangat penting," kata Putin dalam sebuah video di saluran Telegram Kremlin.
"Ini dirancang, dilakukan dan diperintahkan oleh layanan khusus Ukraina," tegasnya.
[-]
-
Ukraina Ungkap Dukungan yang Diperlukan dari RI, Apa Saja?
(luc/luc)
Sentimen: negatif (99.9%)