Sentimen
Negatif (66%)
9 Jul 2023 : 18.12
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Lamborghini, Ferrari

Institusi: Universitas Indonesia

Kab/Kota: Cirebon

Tokoh Terkait

Nasib Aryanto Misel Penemu Nikuba, Kena Prank Lamborghini dan Ferrari, Malah Dijadikan Tukang Servis Nikuba Rumania

10 Jul 2023 : 01.12 Views 2

Pojoksatu.id Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional

Nasib Aryanto Misel Penemu Nikuba, Kena Prank Lamborghini dan Ferrari, Malah Dijadikan Tukang Servis Nikuba Rumania

Nasib Aryanto Misel Penemu Nikuba, Kena Prank Lamborghini dan Ferarri, Malah Dijadikan Tukang Servis Nikuba Rumania

POJOKSATU.id – Ketertarikan Ferrari dan Lamborghini pada teknologi Nikuba membuat semangat Aryanto Misel membara.

Bahkan ia sampai didatangkan ke 2 pabrik produsen supercar dan super mahal itu.

Tujuannya, tidak lain untuk mempresentasikan Nikubu singkatan dari Niku Banyu alias Itu Air dalam bahasa Indonesia.

Teknologi Nikuba sendiri sudah ramai dan viral di media sosial sejak 2022 lalu.


Itu karena temuan Aryanto Misel itu disebut-sebut bisa menggantikan bahan bakar minyak (BBM) yang merupakan bahan bakar fosil.

Hal itu tentu saja menjadi harapan untuk menghapus ketergantungan pada bahan bakar tidak terbarukan yang harganya terus melonjak.

Lalu apa hasil Aryanto Misel dari Italia?

 

4 hari presentasi

Aryanto Misel menceritakan, total 17 hari ia habiskan dalam kunjungan ke negeri Pizza itu.

Akan tetapi tidak seluruh hari ia habiskan berada di pabrik Ferarri dan Lamborghini.

Mulanya, alumni Universitas Indonesia tersebut diajak berjalan-jalan keliling Italia.

Barulah kemudian ia diminta untuk memberikan presentasi langsung di hadapan para insinyur Ferarri dan Lamborghini.

- BRIN Sebut Nikuba Aryanto Misel tak Canggih, Konsepnya Sudah Pasaran cuma Penghemat BBM

Total presentasi Nikuba yang dilakukan Aryanto Misel itu menghabiskan 4 hari.

Akan tetapi ia sengaja memilih tidak membawa langsung Nikuba yang mampu mengubah air jadi bahan bakar hidrogen itu.

Hal tersebut sengaja dilakukannya karena dia khawatir 2 raksasa otomotif di tempat kelahiran Valentino Rossi itu membongkar dan merancang sendiri teknologi berdasarkan Nikuba ciptaannya.

“Kalau bawa Nikuba, ya, hancurlah saya, karena pasti mereka nanti minta saya bongkar dan membuat kembali Nikuba,” kata Aryanto.

 

Kena prank

Firasat dan kekhawatiran Aryanto Misel soal kunjungan ke Italia itu ternyata benar, meski tak sepenuhnya terjadi.

Sebab Ferarri dan Lamborghini sepertinya tidak tertarik dengan Nikuba temuannya.

Sebab kedua perusahaan itu malah sudah menyiapkan teknologi yang menyerupai Nikuba temuannya. Nikuba itu buatan Rumania.

Di sana, Aryanto diminta membongkar dan memperbaiki Nikuba Rumania itu.

- Indocement Mulai Uji Coba Bahan Bakar Sampah Pengganti Batu Bara 

“Saya diminta untuk memperbaiki alat tersebut, saya perbaiki,” terang Aryanto.

Namun ia tak sepenuhnya mengerahkan 100 persen kemampuan dan ‘rahasia’ yang ia miliki.

Aryanto mengaku hanya sekadar menghidupkan Nikuba yang terhubung langsung dengan kendaraan.

“Hanya sekedar untuk menyalakan kendaraan saja, namun sengaja saya belum sampai untuk kendaraan itu berjalan,” bebernya.

Aryanto Misel merasa akan mendapat keuntungan karena Ferrari dan Lamborghini akan mau membayar kompensasi hak cipta Nikuba buatannya.

Akan tetapi faktanya, selama pertemuan itu, 2 perusahaan Italia tersebut tak pernah membahas soal biaya kompensasi yang dia harapkan.

- Produk Penghemat Bahan Bakar dari Sulsel Menang Youth Co:Lab Indonesia 2021

“Saya kecewa karena nggak ada obrolan dan pembahasan jual teknologi Nikuba,” akunya.

Karena itu ia mengaku kesal dan menyesal sudah datang jauh-jauh ke Italia tanpa kejelasan tapi malah dijadikan ‘tukang service, Nikuba buatan Rumania.

“Akhirnya saya pulang saja. Kala tahu begini dari awal saya nggak usah berangkat ke Italia,” sesalnya.

 

Hak cipta Nikuba Rp15 miliar

Aryanto Misel mengaku telah mencurahkan waktu, pikiran, uang dan tenaganya untuk menciptakan Nikuba.

Waktu, uang, tenaga dan pikiran yang ia keluarkan pun tidak sedikit.

Karena itu ia mematok hak cipta Nikuba kepada Ferarri dan Lamborghini sebesar Rp15 miliar.

Nilai tersebut disebut Artyanto Misel cukup sepadan sebagai kompensasi atas jerih payah yang ia lakukan selama ini.

Sayangnya, kedua perusahaan itu sepertinya enggan. Sebab sama sekali tidak ada pembicaraan soal hal tersebut.

- Ini Akibatnya Jika Anda Salah Pilih Bahan Bakar Mobil

“Bahasa kasarnya, ya, silahkan tekhnologi Nikuba yang saya ciptakan dibeli oleh mereka dengan nilai Rp15 miliar. tetapi itu tidak ada obrolan mengenai itu,” ujarnya.

Firasat negatif lain yang dirasakan alumni universitas Indonesia itu juga terjadi.

Karena tak ada obrolan soal kompensasi dan hanya dijadikan tukang servis Nikuba Rumania, ia menduga Ferrari dan Lamborghini hanya ingin meniru Nikuba ciptaannya.

Lebih parahnya lagi, itu dilakukan tanpa memberikan kompensasi sama sekali alias gratisan.

“Jelas saya nggak mau, karena belum ada pembicaraan mengenai kompensasi kalau saya ajarkan pembuatan Nikuba,” tutur Aryanto Misel.

 

Sudah pasaran

Di sisi lain, peneliti madya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Deni Shiqi Khaerudin menegaskan Nikuba bukan pengubah bahan bakar fosil dengan penghasil hidrogen dari air.

Akan tetapi Nikuba adalah perangkat yang bisa menjadi solusi untuk penghemat bahan bakar.

Selain itu, Nikuba juga dinilai bukan teknologi atau inovasi baru karena peranti sejenis sudah banyak di pasaran.

Deni menjelaskan, konsep yang digunakan Aryanto Misel pada Nikuba yakni menggunakan HHO (Hidrogen Hidrogen Oksigen) atau dikenal juga sebagai gas Brown.

- Wapres JK Terpikat Mobil Berbahan Bakar Air di GIIAS 2016

Dari konsep HHO ini Nikuba hanya berfungsi sebagai penghemat bahan bakar, bukan pengganti bahan bakar fosil pada umumnya.

Deni menerangkan, konsep HHO yang diadopsi Nikuba bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pembakaran bahan bakar hidrokarbon pada mesin kendaraan.

Dimana saat terjadi pembakaran bahan bakar, penggunaan hidrogen murni tak bisa mendukung proses pembakaran.

Hal itu lantaran partikel gas hidrogen yang sangat kecil tak bisa menjadi penyebab pembakaran di ruang bakar mesin.

Sehingga teknologi Nikuba Aryanto Misel asal Cirebon itu tidak canggih-canggih amat dan konsep sejenis sudah banyak tersebar di pasaran.

Soal ketertatikan Ferarri dan lamborghini pada Nikuba Aryanto Misel, disebut Deni hanya berfungsi untuk menghemat bahan bakar saja.

Konsep Nikuba itu, kata Deni, sudah ada dalam ilmu dasar fisika dan kimia.

Jadi, bagaimana pendapat Anda soal nasib Aryanto Misel dan Nikuba ciptaannya? (Guruh/Pojoksatu)

Sentimen: negatif (66.7%)