Sentimen
Netral (50%)
9 Jul 2023 : 08.45

Hanya 4 Hari, Rp1,85 Triliun Modal Asing Kembali Kabur dari Indonesia

9 Jul 2023 : 15.45 Views 3

Harianjogja.com Harianjogja.com Jenis Media: News

Hanya 4 Hari, Rp1,85 Triliun Modal Asing Kembali Kabur dari Indonesia

Harianjogja.com, JAKARTA–Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan Indonesia atau capital outflow mencapai Rp1,85 triliun. Jumlah tersebut hanya berlanhsung selama empat hari, dari 3 – 6 Juli 2023.

“Berdasarkan data transaksi 3 – 6 Juli 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp1,85 triliun,” ujar Kepala Departemen komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono dalam keterangan resmi pada Jumat (7/7/2023).

BACA JUGA: Pekan Kedua Juni 2023, Modal Asing Kabur Rp2,38 Triliun dari RI

Erwin menyampaikan bahwa jumlah tersebut terdiri atas jual neto senilai Rp2,44 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan beli neto Rp0,59 triliun di pasar saham. 

Sementara itu, berdasarkan data setelmen sepanjang tahun ini atau hingga 6 Juli 2023, aliran modal asing yang masuk pasar keuangan dalam negeri mencapai Rp80,56 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp13,88 triliun di pasar saham. 

Sejalan dengan perkembangan tersebut, BI melaporkan premi risiko investasi (credit default swap/CDS) Indonesia 5 tahun naik ke posisi 87,09 basis poin (bps) sampai dengan 7 Juli 2023, atau dari posisi 83,13 bps per 30 Juni 2023.

Erwin juga menyampaikan bahwa hingga 22 Juni 2023, rupiah ditutup pada level Rp15.040 per dolar Amerika Serikat (AS). Adapun, imbal hasil atau yield SBN 10 tahun turun ke posisi 6,18 persen, sedangkan yield US Treasury 10 tahun naik ke level 4,029 persen.

Berdasarkan data Bloomberg, Jumat (7/7/2023) rupiah ditutup melemah 0,57 persen ke posisi Rp15.142 per dolar AS, sementara indeks dolar terpantau melemah 0,02 persen ke level 102,83.  

Sementara itu, mata uang Asia lain bergerak bervariasi pada Jumat sore ini, Yen Jepang menguat 0,65 persen, dolar Singapura menguat 0,10 persen, yuan China menguat 0,07 persen. 

Erwin menyatakan bahwa bank sentral akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait guna mengoptimalisasi bauran kebijakan.

“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” tuturnya.

BACA JUGA:  MDI Ventures dan Antler Germany Kerja Sama Garap Potensi Start Up Global

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Sentimen: netral (50%)