Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: covid-19, Tawuran
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Petinggi Demokrat Minta JIS Tak Dipolitisasi, Said Didu: Seakan Dia Dapat Duren Runtuh untuk Gunakan Kekuasaan
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu menyindir pihak Istana seakan mendapatkan duren runtuh untuk menggunakan kekuasaan menghantam lawan politiknya.
Said Didu menyebut pengusaha berpolitik tanpa etika hingga merasa jabatan bisa dibeli.
“Seakan dia dapat duren runtuh untuk gunakan kekuasaan menghantam lawan politik dengan ambisi selangit, nir etika, merasa paling hebat, merasa paling kuasa, dan bahkan merasa dg kekayaannya bersama keluarganya semua jabatan dia bisa beli,” ucapnya dalam keterangannya, Jumat, (7/7/2023).
Pernyataan ini merespons unggahan Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon di Twitter.
Jansen mendukung Jakarta International Stadium (JIS) direnovasi tapi tidak secara berlebihan.
Dia menyindir tiga menteri dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) diantaranya Menteri BUMN Erick Thohir, Menpora Dito Ariotedjo dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
“Sudah berlebihan cara-cara kalian @erickthohir @KEMENPORA_RI @KemenPU. Maaf bukan ngecilkan. Lagaknya seperti mau jadi penyelenggara Piala Dunia Senior aja kita ini. Messi, Neymar, Mbape dll datang. Jutaan manusia dari seluruh dunia datang. Inikan Piala Dunia anak-anak aja jadi yang wajar-wajar ajalah,” kata Jansen dalam cuitannya di Twitter, Jumat, (7/7/2023).
Selain itu, Jansen juga menyentil soal rumput yang difestivalisasi habis-habisan.
“Kalau mau diganti, kalian ganti aja rumput JIS itu seperti umumnya perawatan stadion biasa. Ini sampai ratusan manusia, kamera hadir. Termasuk kalau mau kalian cat lagipun stadion itu silahkan saja! Mana tahu sudah kurang kinclong,” tuturnya.
Pada sisi soal akses, penuntasan transportasi publiknya baik moda yang berbasis rel maupun bus dan integrasinya, Jansen sepakat dan diakui ini yang sekarang masih kurang dari JIS.
Menurutnya, turunnya pemerintah pusat dengan unsur lengkap, harusnya pada sisi akses disentuh untuk percepatan.
“Syukur-syukur bisa segera selesai sebelum penyelenggaraan. Jikapun tidak minimal arah kesana sudah terlihat. Karena inilah kebutuhan utama JIS berdasar konsep awalnya,” ungkap Jansen.
“Jika soal ini misalnya tidak disentuh untuk percepatan, malah ini yang akan jadi pertanyaan. Cari gara-gara aja namanya ini. Kalau soal buat kantong parkir, ’ad-hoc’, sementara saja itu sifatnya. Karena sejak awalkan bukan itu konsep JIS. Namun transportasi publik. Namun untuk kebutuan agenda didepan mata ini — dan jikapun yang ada ini nanti ingin dipermanenkan — ya silahkan saja,” jelasnya.
Kalau untuk stadionnya, secara keseluruhan menurutnya sudah oke. Apalagi dibanding beberapa stadion lain di Indonesia ini.
“Jikapun ada yang mau diganti dan dirawat karena ini sudah berdiri beberapa tahun, seperti aku katakan diatas, pakai parameter teknis dan profesional. Bukan politis. Biar orang percaya,” imbuhnya.
Terkait ukurannya yang berpotensi mengakibatkan keributan-kerusuhan, Jansen menyebut, tidak ada satupun stadion didunia ini yang bisa menjamin itu.
“Penjara Alcatraz saja jebol kalau itu. Apalagi kalau unsur tawuran juga dimasukkan. Tapi kalau soal crowded, lalu lintas manusia dll, itu pasti dan bisa diatur,” lanjutnya.
Meski demikian, dia tetap menyampaikan ucapan selamat bekerja kepada seluruh pihak untuk persiapan U-17.
Dia berharap agar bisa melihat JIS ini jadi tuan rumah Piala Dunia U-17. Dan kemegahan JIS ini bisa dilihat dunia.
“Bahwa disini, di Indonesia, selain GBK yang historis dan sudah terkenal, kita juga punya stadion kelas dunia lain yg bisa dibanggakan. Apalagi ini dibangun oleh tangan anak bangsa sendiri. Dan dulu diselesaikan ditengah situasi wabah covid yang mematikan. Jadi penuh tantangan,” tandasnya. (selfi/fajar)
Sentimen: positif (91.4%)