Sentimen
Negatif (96%)
8 Jul 2023 : 08.05
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Cipayung, Ceger

Kasus: kebakaran

Tokoh Terkait

Kisah Pilu Juwanto Pemuda Berbobot 230 Kg, Cita-Cita Jadi Dokter Kandas hingga Sulit Dievakuasi

8 Jul 2023 : 08.05 Views 3

Okezone.com Okezone.com Jenis Media: Nasional

Kisah Pilu Juwanto Pemuda Berbobot 230 Kg, Cita-Cita Jadi Dokter Kandas hingga Sulit Dievakuasi

JAKARTA – Nama Ahmad Juwanto beberapa hari ini menjadi perbincangan di publik. Pemuda berusia 19 tahun ini harus pasrah dengan kondisi tubuhnya yang kelebihan berat badan.

Lantaran memiliki tubuh yang sangat besar, alias obesitas, dirinya hanya bisa berbaring dan duduk di dalam kediamannya di kawasan Ceger, Jakarta Timur.

Juwanto mengalami obesitas sejak masih duduk di bangku sekolah dasar, namun berat badannya naik drastis saat berusia 17 tahun. Oleh karena itu pihak keluarga berharap pengobatan Juwanto ini dapat sembuh hingga bisa beraktivitas normal.

"Sejak umur 10 tahun mulai obesitas. Waktu itu masih bisa beraktivitas sampai umur 17 tahun. Naik drastis (berat badan) umur 18 tahun," kata Juwanto, beberapa waktu lalu kepada awak media.

Juwanto ingin mempunyai badan normal seperti teman-temannya. Dia pun bercita-cita menjadi dokter agar bisa membantu orangtuanya.“Saya ingin menjadi dokter, membantu orangtua dan orang lain,” ucapnya.

Namun setelah sekolah swasta tempat dia menimba ilmu tutup karena kekurangan murid, hingga kini Juwanto belum melanjutkan pendidikan ke jenjang kelas 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP). Saat ini dia hanya berdiam diri dan berbaring di rumah tanpa melakukan banyak aktivitas seperti pemuda seusianya.

Dievakuasi Damkar

Juwanti dievakuasi ke Rumah Sakit Adhyaksa, Cipayung, Jakarta Timur karena mengalami obesitas akut. Dengan bobot badannya yang mencapai 230 Kg, Juwanto memerlukan bantuan Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Timur untuk dapat dievakuasi dari rumahnya di Jalan SMP 160 RT 07/03, Ceger, Cipayung, Jakarta Timur.

Lurah Ceger, Ratno menuturkan evakuasi berlangsung lancar dan Juwanto pun bisa diantarkan ke RS yang dituju. Meski demikian, Ratno mengaku ada sedikit kendala saat evakuasi lantaran akses rumah Juwanto yang cukup sempit untuk dilalui.

"Evakuasi sudah berlangsung dengan baik, memang ada sedikit masalah di bagian lengannya, karena tidak bisa dipegangi. Tetapi ketika Juwanto ditanya dirinya nyaman, tidak jadi masalah ke rumah sakit," kata Ratno di lokasi.

Follow Berita Okezone di Google News

Juwanto dievakuasi dengan tidak hanya melibatkan Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, namun juga dibantu oleh petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, petugas Ambulance RS Adhyaksa dan PPSU kecamatan setempat.

Namun saat hendak dievakuasi, Juwanto mengalami tekanan darah yang meningkat drastis hingga 174/120 lantaran merasa cemas melihat banyaknya orang di rumahnya.

“Tadi juga sempat dilakukan pengecekan kesehatan karena tensi darah Juwanto sempat tinggi padahal sore kemarin masih berlangsung normal yakni 120 per sekian lah. Mungkin banyak orang jadi cemas," kata Ratno.

"Ihwal pengobatan Juwanto, kita dari pihak pemerintah setempat hendak mengupayakan biaya pengobatannya menjadi gratis. Mungkin bisa melalui BPJS atau lainnya," tutup Ratno.

Kasie Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, Gatot Sulaeman menerangkan, guna mengevakuasi Juwanto, pihaknya menerjunkan empat orang personel. Ia mengatakan proses evakuasi berlangsung mulai pukul 09.00 WIB, selesai dalam waktu 30 menit.

"Kami melakukan evakuasi karena berdasarkan rekomendasi Dinkes setempat, pasien perlu dirujuk untuk dirawat di rumah sakit," terang Gatot.

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Sentimen: negatif (96.9%)