Jember (beritajatim.com) – Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Jember, Jawa Timur, baru disahkan bersama oleh eksekutif dan legislatif pada April 2021. Namun serapannya hingga saat ini sudah mencapai sekitar 75 persen dari kekuatan APBD sekitar Rp 4 miliar.

Kendati serapan yang dilakukan tergolong besar untuk APBD yang disahkan terlambat, Bupati Hendy Siswanto menargetkan lebih besar lagi. “Target kami serapan 80 persen. Ini masih belum sampai. Mudah-mudahan sampai,” katanya, Jumat (24/12/2021).

Hendy mengevaluasi kinerja semua organisasi perangkat daerah. “Tidak ada reward and punishment, tapi kami evaluasi semua,” katanya.

Dalam sambutannya saat melantik pejabat eselon II dan III, Hendy mengatakan, esensi birokrat adalah pelayan masyarakat. “Kita wajib patuh kepada masyarakat. Bagaimana kita menyajikan yang terbaik agar masyarakat dapat menikmati, itu juga bagian dari pelayanan terhadap masyarakat,” katanya.

Sekretaris Daerah Jember Mirfano mengatakan, pelaksanaan APBD dimulai pada Mei 2021 dan sempat menghadapi puncak pandemi Covid-19. “Ke depan (untuk APBD 2022), pemulihan ekonomi pasca pandemi. Januari akan kita mulai,” katanya. [wir/suf]