KBRN, Makkah: Infa tWilindaya, petugas haji di Makkah, berbagi kisah dalam menjalani hari-harinya melayani para jemaah khususnya kategori lanjut usia (lansia). Pria yang juga menjabat Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah ini merasakan, meskipun tidak sempurna, tugas dillaksanakan dengan maksimal.

Infa menggambarkan, aktivitas Panitia Penyelenggara Ibadah Haj  bekerja keras siang dan malam agar semua kebutuhan jemaah terpenuhi. Petugas yang juga banyak para pemuda senantiasa siap 1 x 24 jam.

"Karena segala yang berangkat dari hati, pasti juga akan sampai ke hati. Kami membayangkan jemaah lansia tersebut adalah orang tua kita sendiri," kata Infa dalam keterangan tertulis pada rri.co.id, Jumat (7/7/2023).

Lebih lanjut, Infa juga mereapons, keluhan jemaah seperti menunggu bus yang lama di Muzdalifah, atau kekurangan Maktab di Mina. Hal itu, lanjutnya, sebenarnya menjadi tanggung jawab pihak swasta Arab Saudi yang ditunjuk menjadi event organize (penyelenggara acara).

"EO itu bertangung jawab mengurus jemaah Indonesia. Dan itu sudah dievaluasi oleh Menteri Agama, Gus Yaqut," kata Infa.

Namun, Infa mengakui, sebagai seseorang di antara 5.000 petugas haji tahun ini, mengayomi ratusan ribu jemaah bukan hal mudah. Karena itu, menurutnya, semua pihak telah berupaya dengan tulus dan serius memberikan pelayanan terbaik.

"Terutama dalam hal ini Menteri Agama sebagai Amirul Hajj dalam memberikan pelayanan terbaik. Negara hadir untuk jemaah," ujar Infa.

Sementara itu, Infa menceritakan, pengalaman pribadinya selama 18 hari bertugas. Penempatan awal bertugas membantu menyambut kedatangan jemaah. 

Kemudian menjadi petugas konsumsi untuk memastikan makanan tersedia bagi jemaah. Lalu bertugas di Armuzna.

"Kita dapat merasakan upaya maksimal teman-teman petugas ketika touching (menyentuh jemaah). lLangsung secara keseharian bersama-sama dengan jemaah," ujar Infa.

"Hal lain menjadi keindahan tersendiri bagi petugas adalah membantu jemaah dalam hal akomodasi, konsumsi, kesehatan, perlindungan, dan banyak lagi. Kita semua berharap ke depan tentu ada perbaikan sehingga fokus dan tujuan jemaah dalam hal Ibadah tetap terjaga."