Waspada! Kasus Anak Terjangkit TBC di Kota Bogor Melonjak 300 Persen
JabarEkspress.com Jenis Media: News
JABAR EKSPRES – Kasus penyakit Tuberculosis (TBC) atau biasa disebut TB pada anak di Kota Bogor melonjak tinggi.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat, sedikitnya ada 1.465 anak yang terjangkit TB pada 2022 silam.
Jumlah itu melonjak sekitar 300 persen jika dibandingkan dengan tahun 2021 yang hanya ada 462 kasus.
Mirisnya berdasarkan statistik yang ada, Kota Bogor menempati peringkat kedua daerah di Jawa Barat dengan jumlah kasus TB yang mencapai 3,904 kasus pada tahun 2022 dan 248 kasus kematian.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno memaparkan, secara umum jumlah temuan pada kasus TBC di tahun 2022 berjumlah 7.769 kasus atau naik sekitar 200 persen.
“Tidak hanya kasus TB yang meningkat, angka TB resisten obat juga meningkat jadi 199 persen, dan yang harus diwaspadai TB pada anak meningkat 300 persen akibat tertular dari orang dewasa melalui droplet (batuk, bersin),” ungkapnya pada Jumat, 7 Juli 2023.
Menyikapi itu, pihaknya berupaya menekan laju bertambahnya kasus TB dengan melakukan upaya preventif melalui gerakan ‘Aksi Geulis’ atau Akselerasi Gerakan Eliminasi Tuberkulosis yang baru saja di launching kemarin.
Retno -sapaannya- mengaku, pihaknya sudah membuat Rencana Aksi Daerah (RAD) eliminasi TB, mulai dari membuat tim percepatan eliminasi TB dan membuat aplikasi pemetaan atau sebaran penderita TB sampai menyebar ke geospasial yang gunanya untuk melakukan pelacakan dan pemantauan.
“Presiden menargetkan eliminasi TB di 2030. Prevalensi sekarang di 354/100 ribu penduduk di tahun 2030 diharapkan bisa turun menjadi 65/100 ribu penduduk. Artinya perlu upaya percepatan eliminasi TB melalui Aksi Geulis yang merupakan inovasi dari Dinkes,” paparnya.
Dalam hal ini, sambung dia, pihaknya juga melibatkan masyarakat dengan membentuk RW Siaga untuk bersama-sama bergerak menanggulangi TB.
Sebab, pada prinsip penuntasan TB atau memutus mata rantai penularan harus menemukan segera penderita, memastikan penderita berobat sampai sembuh, tidak putus obat dan menjadi TB resisten obat.
“Kami akan tracing juga kontak eratnya dan bagi yang berisiko tinggi seperti balita kita berikan terapi TB,” sebutnya.
Menanggapi itu, Anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor, Sri Kusnaeni secara tegas mendorong Pemkot Bogor untuk melakukan percepatan eliminasi TBC yang sesuai dengan visi misi Kota Bogor sehat menuju Bogor Kota Ramah Keluarga.
Sentimen: positif (49.8%)