AKURAT.CO Golkar tak mau terbuai hasil riset Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) yang menempatkan Airlangga Hartarto menjadi figur dari kalangan politisi yang kuat menjadi pendamping Ganjar Pranowo. Simulasi SMRC menunjukkan pasangan Ganjar-Airlangga mengungguli pasangan Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar dan jauh dari jangkauan pasangan Anies Baswedan-Harimurti Yudhoyono (AHY).

Ketua DPP Golkar, Dave Laksono menilai, simulasi SMRC yang dilakukan mengikuti hasil survei nasional pada Mei 2023 memperkuat sikap Golkar yang mendukung Airlangga, selaku ketum, menjadi capres maupun cawapres. Namun data dari SMRC belum cukup menggerakkan Golkar untuk segera menetapkan sikap pada barisan PDIP.

"Pak Airlangga memang sudah paling tepat dan paling terbaik untuk menjadi pemimpin negara, baik sebagai calon presiden ataupun wakil presiden, dan Golkar sendiri untuk calon presiden adalah Pak Airlangga," kata Dave, di Jakarta, Jumat (7/7/2023).

baca juga:

Menurut putra kandung tokoh Golkar, Agung Laksono, sikap politik Partai Beringin masih menunggu arahan dari Airlangga. Dia berharap dalam waktu dekat Golkar bisa menentukan sikap, agar seluruh kader bisa bergerak.

"Kami semua sudah kita sepakati untuk kita serahkan kepada DPP Golkar khususnya Pak Airlangga untuk menentukan sikap arah politik yang terbaik," ujarnya.

"Kita harapkan dalam waktu dekat akan diputuskan sehingga para kader Golkar se-Indonesia bisa segera bekerja untuk mensukseskan dan mencalonkan yang terbaik buat bangsa Indonesia," lanjutnya.

SMRC dalam simulasi yang disampaikan Direktur Eksekutif Saiful Mujani, Kamis (6/7/2023), menempatkan Ganjar-Airlangga menjadi lawan tangguh untuk pasangan Prabowo Subianto-Muhaimin. Ganjar-Airlangga unggul tipis dengan perbandingan 33,2 persen dengan 31,1 persen.