Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Idul Adha 1441 Hijriah
Hewan: Sapi
Kab/Kota: Gunung, Boyolali, Yogyakarta, Maros
Kasus: penganiayaan
Tokoh Terkait
3 Tragedi Antraks di Indonesia, Kasus Terbaru 3 Warga Gunung Kidul Tewas Usai Makan Daging Sapi
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT – Kasus Antraks yang ditemukan di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggegerkan masyarakat. Tragedi ini membuat masyarakat perlu was-was dengan daging sapi yang didapat saat Idul Adha 2023 kemarin.
Pakar menyebut kasus Antraks yang ada di Gunung Kidul ini bukanlah tragedi yang pertama di Indonesia. Penyakit yang menyerang hewan tersebut merupakan penyakit lama yang menyerang sejumlah daerah di Indonesia.
Tjandra Yoga Aditama selaku pakar ilmu kesehatan mengungkapkan dirinya sudah berulang kali menangani kasus Antraks di Indonesia. Saat itu Tjandra juga sudah menjabat Dirjen Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Setelah kasus ini muncul, Tjandra mengungkapkan ada dua tragedi Antraks yang sangat diingatnya. Kasus-kasus tersebut juga dipicu dari sapi yang sakit kemudian dikonsumsi.
Baca Juga: Cara Pakai IG Threads, Login Langsung Pakai Akun Instagram
Berikut ini deretan tragedi Antraks di Indonesia dalam periode 2010-2023, termasuk satu di antaranya kasus di Gunung Kidul.
Tjandra mengungkap pada tahun 2010 silam, kasus Antraks ditemukan di Maros, Sulawesi Selatan. Dalam tragedi tersebut, terdapat lima sapi yang mati dalam dua pekan. Salah satu sapi yang terjangkit Antraks dipotong saat sakit, dan dagingnya dibagikan ke masyarakat.
“Menurut hasil pengujian di Balai Besar Veteriner pada 29 Maret 2010 sapi-sapi tersebut positif Antraks. Terhadap pasien dilakukan pengobatan dan juga diambil darahnya untuk diperiksa di laboratorium,” kata Tjandra.
Baca Juga: Kuasa Hukum Ungkap Kondisi Terkini David Ozora: Emosinya Terkait Penganiayaan Baru Balik
Kasus Antraks di Boyolali, Jawa Tengah ditemukan pada tahun 2011 silam. Tragedi ini bermula dari pemilik seekor sapi yang dipotong pemiliknya pada akhir Januari 2011, kemudian dikonsumsi sendiri dan sebagian dijual ke pasar.
“Pengalaman di Maros dan juga Boyolali ini menunjukkan penularan Antraks dari binatang yang sakit, lalu malahan dipotong dan dikonsumsi manusia. Sesuatu yang perlu terus diberi pemahaman ke masyarakat luas agar jangan terus berulang,” ujar Tjandra.
Awal Juli 2023 ini, kasus Antraks ditemukan di Gunung Kidul, DIY. Kemenkes menyebutkan ada 93 orang positif Antraks berdasarkan hasil tes serologi, ada tiga orang yang meninggal dunia berdasarkan tes genom sekuensing.
Baca Juga: Sayonara Twitter, Threads Luncur Ketika Publik Jengkel pada Elon Musk
“Dalam pemeriksaan, menunjukkan hasil positif Antraks di dalam tubuhnya. Sejuah ini baru kasus di Gunung Kidul yang terjadi pada tahun ini dengan total 93 positif serologi dan kami masih melakukan penyelidikan epidemiologi,” ujar Tjandra.
Pasien yang positif Antraks di Gunung Kidul masih ada sebagian yang dirawat di rumah sakit. Sedangkan pasien lainnya dinyatakan sudah sembuh.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi menyebut sapi bisa tertular virus tersebut saar memakan rumput yang mengandung virus Antraks. Kemungkinan virus tersebut juga bisa mengendap di bawah tanah yang terangkat karena aktivitas penggarap, karena virus tersebut bisa bertahan lama di permukaan tanah.
Antraks bersifat zoonosis yang artinya ditularkan dari hewan ke manusia. Adapun bakteri penyebab Antraks jika terpapar udara akan membentuk spora yang sangat resisten terhadap kondisi lingkungan dan bahan kimia, termasuk desinfektan tertentu.***
Sentimen: negatif (99.9%)