Sentimen
Positif (100%)
6 Jul 2023 : 21.28
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Timika, Asmat

Tokoh Terkait
Maria Kristi Endah Murni

Maria Kristi Endah Murni

Nasional Profil Bandara Ewer Asmat yang Baru Diresmikan Presiden Pusat Pemberitaan

6 Jul 2023 : 21.28 Views 3

RRi.co.id RRi.co.id Jenis Media: Nasional

Nasional
Profil Bandara Ewer Asmat yang Baru Diresmikan Presiden

Pusat Pemberitaan

KBRN, Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja meresmikan Bandara Ewer di Kabupaten Asmat, Papua Selatan, Kamis (6/7/2023). Dalam artikel ini, terdapat rangkuman profil Bandara Ewer yang dibangun untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, mobilitas masyarakat, dan barang.

Dalam peresmian tersebut, Presiden Jokowi didampingi Menhub Budi Karya Sumadi. Kehadiran bandara ini bakal dimanfaatkan melayani kebutuhan transportasi, khususnya bagi masyarakat Asmat.

"Konektivitas antar wilayah, kabupaten, provinsi, hingga antar kepulauan, menjadi hal penting yang terus ditingkatkan oleh pemerintah. Karena, Konektivitas mempercepat mobilitas masyarakat dan juga barang, membuka isolasi wilayah sehingga mempercepat pengiriman logistik,” kata Presiden Jokowi.

Kemudian, Presiden Jokowi berharap kehadiran Bandara Ewer dapat meningkatkan ekonomi dan potensi wisata di Kabupaten Asmat. "Kita ingin selesainya Bandara Ewer ini membuat ekonomi Kabupaten Asmat dan Papua Selatan secara umum meningkat," ucap Presiden Jokowi.

Sementara, Menhub mengatakan, pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi di Kabupaten Asmat merupakan komitmen pemerintah. Yakni, dalam pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia, khususnya Papua Selatan.

"Bandara Ewer ini memadai dan berkeselamatan untuk pesawat jenis ATR, dengan panjang lintasan 1.650 meter. Penumpang relatif hampir setiap hari datang dan pergi dari dan ke Ewer," kata Menhub.

Masyarakat Kabupaten Asmat menyambut gembira pembangunan Bandara Ewer yang telah diresmikan (Foto: Istimewa)

Kemudian, Menhub mengungkapkan, Bandara Ewer menjadi titik sentral yang strategis untuk melayani penerbangan penumpang maupun barang. Mulai ke Bandara Timika, Merauke, sampai pedalaman Papua lainnya.

"Kita apresiasi kepada pihak-pihak yang bekerja sama mendukung kelancaran pembangunan dan pelayanan di Bandara Ewer. Di antaranya, TNI-Polri, DPR RI, Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, dan DPRD Provinsi/Kabupaten Papua Selatan," ucap Menhub.

Berikut ragam fakta Bandara Ewer, seperti dikutip dari berbagai sumber:

o Mulai Dibangun pada 1964

Proses pembangunan Bandara Ewer, pertama kali dilakukan pada tahun 1964. Pembangunan bandara di Kabupaten Asmat itu dilakukan oleh Keuskupan Merauke.

“Pada 1964, ada misionaris yang membangun lapangan terbang, panjangnya hanya 400 meter ketika itu. Hanya bisa didarati oleh (pesawat) Cessna,” kata Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Maria Kristi Endah Murni dikutip dari siaran langsung kanal YouTube Sekretariat Presiden RI.

Awal dibangun, landasan pacu Bandara Ewer masih berupa tanah liat yang dilapisi dengan papan kayu. Kemudian, tahun 1970-1980-an, landasan pacu tersebut diganti menggunakan tikar baja.

Setelah menggunakan tikar baja, maka pesawat kargo seperti Pilatus Porter sudah bisa mendarat di Bandara Ewer. Pesawat itu berfungsi untuk mengangkut logistik ke Indonesia Timur.

Sebuah pesawat ATR sedang terparkir di lintasan Bandara Ewer (Foto: Istimewa)

o Fungsi Strategis

Maria mengatakan, fungsi Bandara Ewer sangat krusial bagi mobilisasi di Indonesia Timur. Maka, pemerintah komitmen melakukan pengembangan Bandara Ewer karena strategis.

“Kemudian pada 2014 sampai sekarang, APBN dan APBD mengucurkan dana untuk perbaikan. Juga untuk penyempurnaan Bandara Ewer,” ujar Maria.

o Panjang Lintasan Terus Bertambah

Selama 2014-2018 pengembangan Bandara Ewer dilakukan dengan perpanjangan runway oleh Pemda Kabupaten Asmat menjadi 1.650 meter. Data tersebut, dikutip dari siaran pers Kemenhub.

Kemudian, Bandara Ewer dilakukan rekonstruksi runway tikar baja, konstruksi apron, dan pembangunan gedung terminal. Pada 2019, Bandara Ewer terus dikembangkan sehingga akses lebih mudah dan fasilitas lebih lengkap.

o Kental Budaya Asmat

Kemudian, pada tahun 2023, pembangunan Bandara Ewer dilakukan beautifikasi gedung terminal. Yakni, dengan mengedepankan arsitektur minimalis bernuansa budaya Asmat.

Pengembangan bandara Ewer masih terus dilakukan. Seperti pembangunan drainase dan tanggul penahan banjir.

Bandara Ewer juga dipercantik dengan ornamen-ornamen khas Suku Asmat. Fungsi bandara ini juga menyesuaikan dengan budaya, cuaca, dan karakteristik lingkungan Kabupaten Asmat.

Untuk diketahui, Suku Asmat terkenal memiliki seni ukir khas yang berbeda dibandingkan wilayah lainnya. Motif-motif ukiran Suku Asmat identik dengan ornamen yang berhubungan dengan alam, makhluk hidup dan aktifitas kehidupan sehari-hari.

o Spesifikasi Bandara Ewer

Bandara Ewer memiliki spesifikasi panjang runway mencapai 1.650 meter x 30 meter. Seperti dilansir dari siaran pers Kemenhub.

Dengan spesifikasi itu, Bandara Ewer dapat dilalui pesawat ATR 72-600 untuk penumpang maupun kargo. Bandara Ewer memiliki terminal bandara seluas 488 meter, atau lebih luas dari terminal lama yakni 120 meter persegi.

Sedangkan, luas apron Bandara Ewer mencapai 70 meter x 90 meter. Lalu  taxiway 86 meter x 15 meter.

Runway di Bandara Ewer (Foto: Istimewa)

o Tiga Rute Penerbangan

Kemenhub membeberkan, Bandara Ewer melayani tiga rute penerbangan. Meliputi, Kamur-Ewer (pp), Timika-Ewer (pp), dan Merauke-Ewer (pp).

Rute penerbangan tersebut dilayani oleh tiga maskapai. Yakni Wings Air, Trigana Air dan Smart Aviation.

o Jumlah Penumpang Terus Meningkat

Mengutip data Kemenhub, tren penumpang di Bandara Ewet terus meningkat. Dari 12.185 penumpang pada 2020, menjadi 21.603 penumpang pada 2021 dan 27.772 penumpang pada 2022.

"Sekarang, (penerbangan) seminggu baru empat kali dengan (pesawat) ATR. Mudah-mudahan selanjutnya bisa bertambah untuk daily atau double daily,” kata Maria.

Kesibukan di Bandara Ewer (Foto: Istimewa)

o Mendorong Wisata dan Ekonomi Asmat

Presiden Jokowi meyakini, kehadiran Bandara Ewer dapat meningkatkan wisata ke Kabupaten Asmat. Jika wisata berkembang, otomatis ekonomi warga Kabupaten Asmat akan meningkat.

“Ini akan membuka wisata Asmat dan kita ingin dengan selesainya bandara ini, Asmat semakin berkembang dan maju. Kita harapkan ekonomi di Kabupaten Asmat maupun Provinsi Papua Selatan secara umum akan semakin baik dan meningkat,” kata Jokowi.

Diketahui, terdapat sejumlah tempat wisata populer di Kabupaten Asmat, seperti Pulau Tiga, Taman Nasional Lorenz, Pesta Budaya Asmat. Lalu, Museum Budaya Asmat, Pantai Pek, Pantai Bokap, Pantai Bayun, Pulau Sengsara, Rawa Baki, dan sebagainya. ​

Sentimen: positif (100%)