Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Idul Adha 1441 Hijriah
Hewan: Ayam
Tokoh Terkait
Gejolak Harga Pangan Berikan Berikan Dorongan Inflasi 1,2 Persen
Merahputih.com Jenis Media: News
MerahPutih.com - Kembalinya inflasi pada bulan Juni 2023 ke kisaran sasaran 2 persen sampai 4 persen secara tahunan (year-on year/yoy) diklaim Bank Indonesia tidak terlepas dari konsistensi kebijakan moneter BI.
Pada Juni 2023, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) secara tahunan menurun menjadi 3,52 persen (yoy) dari bulan sebelumnya sebesar 4 persen (yoy). Jika dilihat secara bulanan, inflasi bulan lalu tercatat sebesar 0,14 persen (month-to-month/mtm).
Baca Juga:
Mendagri Minta Daerah Cek Harga Komoditas dan Kendalikan Inflasi
"Ke depan, BI meyakini inflasi tetap terkendali di dalam sasaran 2 persen (yoy) sampai 4 persen (yoy) pada sisa tahun 2023," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono.
Selain berkat kebijakan moneter, penurunan inflasi juga terjadi karena eratnya sinergi pengendalian inflasi antara BI dan pemerintah, baik pusat maupun daerah, dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.
Inflasi IHK pada Juni 2023 terutama dipengaruhi oleh inflasi inti (core inflation). Inflasi inti tercatat sebesar 0,12 persen (mtm), lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 0,06 persen (mtm). Perkembangan inflasi inti sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat seiring penambahan hari cuti bersama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Adha.
Komoditas utama penyumbang kenaikan inflasi inti yakni komoditas kontrak dan sewa rumah. Secara tahunan, inflasi inti Juni 2023 tercatat sebesar 2,58 persen (yoy), lebih rendahm dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 2,66 persen (yoy).
Inflasi kelompok harga pangan bergejolak (volatile food) Juni 2023 menurun dibandingkan dengan perkembangan bulan sebelumnya, yakni sebesar 0,44 persen (mtm) dari 0,49 persen (mtm). Perkembangan tersebut disumbang terutama oleh deflasi pada komoditas bawang merah dan minyak goreng didukung oleh pasokan yang terjaga.
Sementara itu, Erwin menyebutkan penurunan, inflasi pangan bergejolak lebih lanjut tertahan oleh inflasi pada komoditas daging ayam ras, telur ayam ras, dan bawang putih.
Kelompok harga pangan bergejolak secara tahunan mengalami inflasi 1,2 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 3,28 persen (yoy).
Kendati demikian, kelompok harga diatur pemerintah (administered prices) Juni 2023 justru mencatatkan deflasi sebesar 0,02 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan deflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,25 persen (mtm). Deflasi kelompok administered prices dipengaruhi terutama oleh penyesuaian harga bahan bakar minyak non subsidi pada 1 Juni 2023.
Deflasi lebih dalam tertahan oleh inflasi tarif angkutan udara dan rokok kretek filter akibat peningkatan mobilitas saat libur HBKN Idul Adha dan transmisi kenaikan tarif cukai tembakau yang berlanjut. Secara tahunan, kelompok ini mengalami inflasi 9,21 persen (yoy), lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 9,52 persen (yoy). (*)
Baca Juga:
DPR Dorong Kerja Sama Pemerintah Pusat dan Daerah untuk Tekan Inflasi
Sentimen: negatif (100%)