Prof Jamin memaparkan materi orasi yang akan disampaikan (foto: qomarul hadi)

Krjogja.com - SOLO - Prof Dr Mohammad Jamin, mantan pembantu rektor 2 Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo meraih guru besar. Ia akan dikukuhkan bersama tiga guru besar yang lain oleh rektor Prof Dr Jamal Wiwoho di auditorium GPH Haryo Mataram kampus Kentingan Solo, Selasa (4/7/2023).

Prof Jamin adalah guru besar ke 10 di Fakuktas Hukum. Ia tergolong terlambat, karena gelar tertinggi bidang akademik itu baru ditangan, tiga tahun menjelang pensiun.

"Kalau guru besar saya tidak turun, tiga tahun lagi pensiun. Tapi dengan diperolehnya guru besar tambah lima tahun. Pensiun masih delapan tahun lagi," jelasnya.

Ia akan menyampaikan pidato pengukuhan "Pengembanan Hukum Prismatik Sebagai Basis Mewujudkan Adagium Hukum untuk Manusia Bukan Manusia untuk Hukum." Menurutnya, penegakan hukum sering kali tidak sesuai rasa keadilan. Itu bisa dilihat adanya kasus 'sandal jepit' atau remeh temeh.

Kasus remeh temeh itu dicontohkan orang yang mengambil 3 buah kakao atau sisa getah karet. Tindakan sepele itu diproses hukum. Padahal pelakunya orang orang kelas bawah. "Inilah yang disebut penegakan hukum yang tidak sesuai dengan yang sebenarnya," katanya.

Padahal hukum itu untuk manusia. Hukum itu untuk memberikan kebahagiaan kepada manusia. Tidak sebaliknya manusia dipaksa untuk mengikuti hukum.

Sementara tiga guru besar yang lain Prof Dr Sumarwati MPd, Prof Dr Niken Silmi Surjandari ST MT dan Prof Dr Sarwono MSn. Prof Sumarwati akan membacakan pidato inagurasi dengan judul Optimalisasi Peran Bahasa dalam Pendidikan Literasi Matematika Siswa Sekolah Dasar.

Prof Dr Niken berorasi tentang Peran Perbaikan Tanah (Soil Improvement) dalam Pembangunan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil. Sedang Prof Dr Sarwono membawakan "Pemanfaatan Bahan Alami untuk Zat Warna dalam Pengembangan Sustainbable Design Tekstil." (Qom)