FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Serikat Sarjana Muslimin Indonesia (SESMI) Sanusi Pani menyayangkan pernyataan politisi senior Panda Nababan yang menyebut Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai anak ingusan. Menurutnya pernyataan tersebut kurang bijaksana diucapkan senior dan terkesan tidak bisa menerima realitas perubahan iklim politik yang menunjukkan trend anak muda menjadi lokomotif.

“Seharusnya bersyukur ada anak muda, kader parpol berprestasi seperti mas Gibran yang bisa membawa Kota Solo yang melejit perekonomiannya dengan pertumbuhan diatas 6% selama dia pimpin, terlepas dari privilege sebagai anak Presiden.” kata Sanusi dalam keterangannya yang diterima redaksi fajar.co.id, Senin (3/7/2023).

Menurutnya, pemikiran anak muda dibelahan bumi manapun selalu genuine dan inovatif, itu terbukti dari beberapa daerah di Indonesia yang kepala daerahnya baik Bupati maupun Walikota dipimpin anak muda pembangunan di daerah tersebut menjadi lebih baik dan lebih maju dari daerah lain.

“Biasanya Kabupaten atau Kota yang maju pembangunannya Bupati atau Walikotanya pasti anak muda, karena anak muda berani melakukan terobosan dan berpikir out of the box. Jangan lupa dari 204.807.222 Daftar Pemilih Tetap yang sudah ditetapkan KPU 187 juta adalah generasi muda. Jadi Nasib negeri ini bergantung kepada anak muda,” ujar Sanusi

Oleh karena itu pihaknya mengharapkan para politisi senior hendaknya lebih bijaksana dalam menilai atau memberikan kritik kepada generasi yang lebih muda. Belajara dari sejarah bangsa Indonesia yang besar ini pada awal berdirinya justru dipimpin oleh anak-anak muda Indonesia seperti Soekarno, Hatta dan Syahrir.

“Jangan lupa adagium paling popular yang diucapkan Bung Karno, beri Aku 10 anak muda maka akan Aku Goncang Dunia. Kalau Bung Karno saja percaya pada kehebatan anak muda kenapa kita harus malu mengakui prestasi anak muda seperti mas Gibran,” Pungkas Sanusi sambil mengutip Bung Karno. (zak/fajar)