Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: IPDN
Kab/Kota: Tokyo
Tokoh Terkait
Sekolah Staf Presiden Ramai Peminat, Moeldoko Sesalkan Tingginya Tingkat Plagiasi
Okezone.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengungkapkan bahwa proses seleksi Sekolah Staf Presiden (SSP) melalui essay dan wawancara. Namun, dirinya sangat menyayangkan masih ditemukannya plagiasi dalam essay yang ditulis oleh beberapa peserta.
Adapun jumlah pendaftar SSP mencapai 66.299 orang dan yang diterima hanya 35 orang. Jumlah tersebut menunjukkan begitu selektifnya KSP dalam menerima murid di SSP.
"Ada hal yang saya sangat sesalkan ada plagiasi, dalam proses seleksi kami menemukan tingginya tingkat plagiasi dalam essay yang dikirim oleh para peserta. Plagiasi ini bisa sampai 50-80% ini menurut saya adalah sangat mengkhawatirkan," kata Moeldoko dalam keterangannya di Kantor KSP, Senin (3/7/2023).
"Pesan moral yang ingin saya sampaikan adalah jangan menjadi generasi copy paste," tegasnya.
Terkait peserta yang lolos, Moeldoko menyebut 35 orang tersebut berasal dari berbagai macam latar belakang dan profesi. Mulai dari insinyur, doktor, ekonom hingga hukum dan kenegaraan.
"Di sini kita juga akomodasi teman-teman disabilitas, difabel ada dua orang di sini yang kita akomodir untuk bisa bersama-sama kita semuanya. Bukan karena afirmasi tapi memang karena prestasi yang dimiliki (mereka)," kata Moeldoko.
"Kita mengakomodir dari lingkungan IPDN ada juga dari peserta dari IPDN itu kita ini berharap setelah mereka mengikuti kegiatan di sini nanti bisa mendistribusikan kepada teman-temannya yang ada di IPDN yang saat ini sedang belajar, sehingga mereka paham bagaimana sebuah policy kebijakan publik digarap di sini," tambahnya.
Selain itu, Moeldoko mengatakan bahwa tujuan dibentuknya SSP yakni untuk melengkapi generasi muda calon pemimpin bangsa. Agar generasi muda dapat memahami kompleksitas di dalam mengelola negara.
"Yang kedua membangun semangat berkontribusi bagi pembangunan bangsa dan negara. Generasi muda banyak yang pintar, kritis dan punya semangat kontribusi tetapi menjadi pemimpin bangsa mereka perlu memahami kompleksitas mengelola negara agar mereka bisa menciptakan solusi dari berbagai persoalan yang ada," kata Moeldoko.
Follow Berita Okezone di Google News
Moeldoko menjelaskan kriteria-kriteria peserta yang lolos tersebut di antaranya mereka yang lolos adalah yang terbaik dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Tidak hanya di Indonesia, tapi beberapa peserta ada yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri.
"Berikutnya juga bersekolah di berbagai mancanegara ada yang dari Taiwan, Tokyo, ada yang dari Belanda. Mereka lolos bukan saja karena pintar namun mereka juga memiliki rekam jejak kepemimpinan dan semangat kontribusi melalui berbagai kegiatan sosial," ucapnya.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Sentimen: positif (99.8%)