Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak
Kab/Kota: bandung
Kasus: pelecehan seksual
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Pakar Sebut Khofifah Indar Parawansa Kandidat Cawapres Potensial, Berikut Alasannya
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Konstelasi politik menjelang Pilpres 2024 masih sangat dinamis terutama soal penentuan nama-nama bakal calon wakil presiden (bacawapres).
Sejauh ini tiga bakal calon presiden, yakni Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto masing-masing belum memiliki calon wakil presiden untuk berduet di kontestasi elektoral 2024.
Pakar politik dari Universitas Bengkulu, Panji Suminar, menyebut Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa merupakan salah satu nama kandidat potensial calon wakil presiden dari perempuan yang bisa dipasangkan dengan capres dari PDIP, Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Pembakar Al-Qur'an di Swedia Gagal Curi Perhatian Setelah Diabaikan Warga Sekitar
"Saya lihat sampai sekarang dinamikanya hanya Khofifah, kecuali PDIP memutuskan untuk memasangkan Ganjar Pranowo dengan Puan Maharani," kata Panji Suminar sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, pada Jumat, 30 Juni 2023.
Panji menilai Khofifah memiliki kekuatan yang baik untuk maju sebagai cawapres 2024. Khofifah bisa dipasangkan dengan Ganjar atau berduet bersama Prabowo dan Anies. Menurutnya, kekuatan elektoral Khofifah bisa terlihat dari hasil Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2018.
Berdasarkan hasil rekapitulasi Komisi Pemilhan Umum (KPU), pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dinyatakan sebagai pemenang Pilkada Jatim 2018 dengan perolehan suara 10.465.218 suara atau 53,55 persen.
Baca Juga: Pakar Hukum Uninus: Polisi Harus Hilangkan Kebiasaan Damaikan Kasus Pelecehan Seksual
Jika Ganjar berpasangan dengan Khofifah, maka keduanya dapat mengamankan suara warga Nahdlatul Ulama (NU). Sebab, Khofifah sebagai tokoh NU memiliki kedekatan dengan Nahdliyin.
"Selain itu, Khofifah juga sosok NU kultural bukan NU struktural, dia dekat dengan warga NU. Kalau berpasangan dengan Ganjar maka pasangan tersebut bisa mengamankan suara Jateng dan Jatim yang jumlah pemilih di 2 provinsi itu sudah mampu menuju kemenangan pilpres," tutur Panji.
Peluang memenangi Pilpres 2024 juga bisa dikantongi Prabowo apabila berduet dengan Khofifah. Pasalnya, kedua tokoh tersebut bisa bersama-sama meraup suara di basis pemilihnya masing-masing.
Baca Juga: Daftar Kota di Indonesia yang Warganya Jago Bahasa Inggris, Bandung Peringkat ke-4
Prabowo memiliki basis massa yang kuat di Jawa Barat dan luar Jawa. Sedangkan, Khofifah punya basis pemilih dari warga NU dan Jawa Timur.
"Dengan Anies juga bisa, Anies massanya di Jawa Barat, Jakarta, sebagian Banten, dan Khofifah Jawa Timur, bahkan memang lebih pas Anies berpasangan dengan Khofifah kalau ingin memenangkan pilpres. Cuma masalahnya sekarang, Khofifah-nya mau berpasangan atau tidak," ucap Panji.
Akan tetapi, dia menekankan apa pun bisa terjadi dalam dunia politik. Apalagi, tahapan pendaftaran pasangan capres dan cawapres ke KPU masih cukup lama.
Sejauh ini, tiga nama kandidat capres sama-sama memiliki tingkat keterpilihan kuat. Namun, menurutnya sosok cawapres yang akan mendampingi masing-masing capres bakal menjadi penentu kemenangan di Pilpres 2024.
“Yang menjadi penentu adalah kandidat cawapres yang akan dipasangkan, kalau Ganjar saya masih cenderung sepertinya PDIP akan melabuhkan pilihannya pada Nasaruddin Umar”
“Tinggal komposisi cawapresnya Prabowo dan Anies," katanya menambahkan.***
Sentimen: positif (98.4%)